Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kepincut Lagu-lagu Minang Bikin Hati Senang

6 Februari 2021   10:21 Diperbarui: 6 Februari 2021   11:28 1371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pelitabanten.com via id.pinterest.com

Soal mendengar musik atau lagu sudah hobi dari kecil, genre apa saja, pop, rock, rap, dangdut, jazz, blues, metal, hardcore pokoknya apa aja deh nggak ada pantangan buat saya, termasuk juga lagu-lagu pop daerah.

Saya sendiri keturunan Jawa Tengah dan Jawa Barat ( Surakarta dan Tasikmalaya ) jadi sudah pasti tahu dan sering dengar juga lagu-lagu pop daerah ke dua orang tua saya malah ada beberapa yang fasih di nyanyikan macam koleksi-koleksi lagunya Didi Kempot, Gesang, Mang Darso, Doel Sumbang dan kawan-kawannya.

Namun entah beberapa bulan terakhir ini tepatnya empat bulan yang lalu saya rada bosan mendengar koleksi lagu-lagu yang ada di list komputer atau di hape bahkan sempat cari-cari lagu atau genre yang lain di youtube yang mungkin belum saya tahu dan belum di dengar. Tetapi yang di dapat itu-itu lagi, itu-itu lagi.

Sampai suatu hari istri saya mengajak makan nasi Padang langganan yang tidak jauh dari rumah, biasanya kami makan di sana setiap Sabtu atau Minggu dan entah kenapa kali ini rumah makan Padang itu beda dari hari biasanya maksudnya saat kami datang waktu itu terdengar musik atau lagu dari speaker kecil yang mengantung di dua sudut rumah makan tersebut.  

Awalanya sih cuek saja, seperti biasa datang ke situ, menghampiri pelayannya yang berdiri di dekat etalase makanan, kemudian pesan ini itu lalu mencari meja kosong untuk makan.

Nah selagi beberapa detik saya menunggu makanan pesanan datang, kok lagu minang yang terdengar saat itu seperti riuh rendah bernada sendu di telinga hingga makanan telah sampai di meja pun saya masih terkesima tetap asyik mendengarkan lagu tersebut.

Saat itu saya bilang ke istri, kalau ingin tahu siapa penyanyi lagu ini dan apa judulnya, dan dia  bilang " iya nanti aja, makan dulu, lagian lagu padang kayak ngerti aja". Oke saya mengiyakan apa kata istriku lalu bismillah saya pun menyantap rendang dan perkedel yang telah di pesan.

Setelah selesai makan saya menuju kasir lalu bertanya kepadanya.

" Tumben Uda, ada musiknya ni hari " sahutku sok akrab.

" Iya, lagi suntuk gua " jawab si Uda.

" Kangen kampung emang " tanyaku lagi.

" Iya, gara gara covid ribet mau balik kampung aja " gerutu si Uda.

" Oya da mau tau dong yang nyanyi lagu tadi siapa". tanyaku sedikit memohon.

 " Yang mana, kan dah berapa lagu tadi ke puter "

 " Yang cewek ma yang cowok da "

"Oooo,  itu lagunya Frans dan Fauzana pop Minang ".

" Franz dan Fauzana ya da, oke tengkyu" sahutku sambil mengeluarkan duit lembaran seratus ribu rupiah.

Setelah saya membayar makan dan minum di rumah makan tersebut buru-buru saya pulang. Sesampainya di rumah, saya menyalakan PC kemudian membuka kanal youtube lalu mencari nama yang di sebut si kasir tadi. Dan walah, saya menemukannya, langsung saja saya putar dengarkan lagu tersebut.

Dan coba tebak, saya langsung suka, jatuh hati, kepincut dengan suara artis dan musiknya yang renyah di telinga, perlahan-lahan namun pasti, hari demi hari hingga berbulan-bulan saya tak bosan-bosannya dengar lagu-lagu minang. Malahan di kanal youtube saya terus mencari dan mengeksplor lagu-lagu Minang yang belum pernah saya dengar. Dari berbagai artis.

Sampai akhirnya duet Frans dan Fauzana dengan hitnya Panek Di Awak Kayo Di Urang, Takabek Gadih Rantau hingga Ratu Sikumbang dalam lagu-lagunya seperti Mati Raso,  Marawa, Nyao Pulang Ka Badan dan hits album lainnya, menjadi lagu-lagu yang sering di dengar.

Dan lagi yang tak bosan di dengar yaitu Bugih Lamo dan Laruik Sanjo yang di nyanyikan manis ciamik oleh Kintani hingga Cover Malereang Tabiang oleh Puja Syarma artis yang berasal dari Aceh. 

Ilustrasi Ratu Sikumbang kompas.com
Ilustrasi Ratu Sikumbang kompas.com

foto Kintani topsumbar.co.id 
foto Kintani topsumbar.co.id 

Kalau saja ada bahasa minang yang tidak saya tahu artinya saya lantas bertanya via Google atau WA seorang kawan asal Bukittingi yang tinggal di Pekanbaru. 

Hampir setiap hari saya putar lagu-lagu minang di rumah. Pagi, siang, malam sampai istri akhirnya ikut-ikutan suka juga, hehehehe. Bahkan dia hapal lirik lagu "Laruik Sanjo" yang di nyanyikan oleh Kintani. Jadi saat ini lagu atau musik dengan melodi yang ngejelimet, vokal yang teriak-teriak hingga hentakan keras bunyi drum atau bentotan bass di heavy metal, punk di skip dulu. 

Denai lagi asyik marantau ka nagari Minangkabau. Ranca bana, tambuah ciek.

Handy Pranowo

06022021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun