Aku tidak mengenalmu karena hujan bulan juni namun aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan kata-kata cinta yang selalu kau jaga maknanya meski hatiku selembar daun yang jatuh di tanah basah di bekas jejak kakimu yang jauh menapak segala masa.
Maka ku hentikan hujan, ku hentikan waktu demi sesaat bersamamu, mendengarkan puisi-puisimu, mendengarkan gelisah warna duniamu dan juga detak jantungmu. Namun tetap yang fana adalah waktu, waktu yang mengajarkan kita tentang bagaimana menyikapi hidup.
Dan kini waktu juga yang memisahkan aku dan kamu di sela-sela hujan berwarna biru dan ungu. Menyertai perjalanan panjangmu menuju keabadian yang nyata bersama Tuhan yang selalu menyayangi dirimu. Selamat Jalan Sapardi, karya-karyamu selalu terkenang di dalam hati.
Handy Pranowo
190720
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H