Hujan belum juga datang, tanah kekeringan akan harapan, segalanya tandus, akar-akar pohon menjalar lamban, rumput-rumput berubah warna kecoklat-coklatan.
Angin kering kemarau membawa debu-debu berterbangan, menempel di dinding-dinding rumah dan sebagian masuk ke dalam pikiran. Orang-orang gelisah menggali tanah mencari sumber air yang tak lagi melimpah.
Hujan belum juga datang, tanah-tanah retak menganga bagai mulut-mulut yang kehausan tak ada air yang di serap kecuali embun yang tak cukup memuaskan hasrat. Segalanya layu, merunduk lemas.
Oh adakah mendung kan datang bersama kilat hantarkan percik-percik hujan ataukah kemarau panjang akan terus melanda sampai sungai-sungai mengalirkan air mata.Â
Tengoklah gembala meneduh kehausan getir dalam penantian kapan hujan akan datang.Â
02 September 2019
Jakarta Selatan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H