Kopi pemilihan umum semakin kental dan pahit namun tetap nikmat di seruput. Yang suka manis boleh masukan gula atau boleh tambah susu biar makin mantap seruputnya, bebas saja asal kalian bisa menikmatinya tanpa harus di intimidasi dan kita tetap satu anak negeri.
Sebentar lagi, tak lama pula, kopi pemilihan umum kita kan reguk bersama dalam satu bendera, satu bangsa yang berbudaya dengan ragam kepercayaan penduduknya. Kita akan bergembira, bersuka cita menentukan nasib dan arah hidup berbangsa di masa depan.
Kita bangsa yang bermartabat, kita anak-anak negeri dari nenek moyang yang beradab, jangan mau di pecah belah, jangan mau di adu domba, jangan mau lagi di jajah, kita satukan tekad nikmati kopi pemilihan umum sebagai pesta rakyat yang alim berdemokrasi, jujur berwibawa.
Hoii kalian yang di pelosok negeri, di desa-desa, di kampung-kampung, di atas gunung, di pesisir pantai. Hoii kalian yang ada di kota-kota besar, di perbatasan negara, di manapun kalian rakyat Indonesia. Kopi pemilihan umum sambutlah, nikmatilah, reguklah, ini pesta rakyat yang berdaulat. Ini demokrasi yang bermartabat.
Dan camkanlah kita ini Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tapi tetap satu, jangan mau di pecah belah, jangan mau di adu domba. Kopi pemilihan umum nikmatilah sebagai anugerah.
Handy Pranowo
160319
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H