Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rindu untuk Alisia

27 Februari 2019   22:40 Diperbarui: 27 Februari 2019   22:48 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama ini kita mencuri waktu diam diam melucuti rindu padahal siapa sebenarnya punya rindu sedang kita dalam jarak yang tak semestinya merindu. 

Ah, ku kira takdir juga mempertemukan kita sebagai kawan seperjalanan yang menunggu senja datang ketika gerimis memungut kesepian melajang.

Waktu terus bergulir, bergulir menuju hari yang tak pernah kita ukir. Bahkan sebelumnya rindu yang pernah kita bicarakan semalaman tak tersisa sedikitpun dalam hidangan sarapan.

Di mana kau saat ini, diarymu tertinggal di kamar dengan catatan penuh kerinduan. Entah pada siapa kau alamatkan sedang ku yakin kau tak pernah tahu kemana arah pulang.

Kau dan aku terus berjalan melingkari hari, melewati batas sepi di mana rindu terlalu menyakitkan untuk di kenang. Dan sajak ini ku persembahkan kepadamu yang kini telah menghilang.

Handy Pranowo

270219

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun