Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Lagi-Lagi Puisi Doa

23 Februari 2019   01:28 Diperbarui: 23 Februari 2019   01:46 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: pixabay.com

Lagi-lagi puisi doa tercipta dari orang-orang yang ingin berkuasa. Lagi-lagi puisi doa tersebat dari mulut-mulut yang tak lagi dipercaya. Lagi-lagi puisi doa menggema di arena politik memaksa Tuhan mendengarkan syair-syairnya.

Oh panggung politik penuh intrik, syair-syair sunyi dari kedalaman hati kini berubah fanatik demi raga yang haus akan posisi, demi persekongkolan kepentingan pribadi. Lagi-lagi puisi doa membuncah di malam kelam penuh gerah.

Oh penyair yang lupa siapa diri, oh para politikus yang lupa untuk siapa mengabdi akankah kau terus menulis puisi doa sampai nanti waktunya memilih sedang kami tahu kemana maksud hatimu pergi. 

Dengarkanlah wahai saudaraku kami lebih rindu syair-syair puji yang didendangkan sunyi tanpa pamrih. Kami lebih rindu syair-syair kedamaian yang menenangkan hati. Kami lebih rindu dan mengharapkan puisi doa yang terbaik untuk negeri yang kami cintai.

Handy Pranowo

Srengseng 230219

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun