Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lelaki yang Menjinjing Matahari

22 Juni 2018   23:42 Diperbarui: 22 Juni 2018   23:43 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lelaki yang menjinjing matahari itu telah pergi ke dasar lautan, langkahnya senyap tak bersuara, lalu sembunyi di balik terumbu karang bersama ikan-ikan yang pandai menyenangkan hati nelayan.

Lelaki itu tak berpesan apa-apa kecuali angin yang sibuk kesana kemari menerbangkan ucapan selamat malam. Segala peran, segala cerita tertambat di dermaga yang penuh dengan harapan.

Tak lama bintang-bintang lahir dari balik awan bagai kerling mata perempuan yang hendak di pinang. Dan seorang gadis melambai-lambaikan tangan pada jarak yang jauh untuk kekasihnya yang tak sempat ucapkan perpisahan.

Aku belum beranjak dari tempatku berdiri meski bayanganku telah susut menepi. Aku terkesima, aku takjub, lelaki yang menjinjing matahari itu seakan memberi pesan kepadaku bahwasanya segala sesuatu tak ada yang abadi.

Pelabuhan Karangantu

Handy Pranowo

22 June 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun