Sementara dirimu hanyalah bentang cakrawala yang terlampau panjang menyimpan dendam,Â
dendam kepada matahari, dendam kepada pelangi, dendam kepada warna senja yang tak pernah bisa kau cungkil artinya.
Maka biarkanlah ini waktu terakhir aku menikmatimu sebagai seseorang yang penuh rindu setelah kata-kata kematian ku bisikan di telingamu,Â
bagiku ini cara yang paling sederhana meski ku tahu telah terlambat sebab kulihat tak nampak dirimu di surga.
Surga! Surga yang pernah kau rancang dan tak pernah selesai sampai sekarang.
Kamu, benar-benar telah mati dalam hidupku kini.
20170927
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H