Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Dear Carla

13 Juli 2017   12:44 Diperbarui: 14 Juli 2017   01:40 1039
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

aku tak bisa memainkan nada, suaraku sumbang dan pada akhirnya aku tak paham arti dari kedipan mata, 

rasanya tanganku terasa berat untuk bisa memulai meraba dada mu yang mulai gatal karena rindu. 

Aku tahu Carla, sungguh aku tahu, tapi aku tak bisa.

Hmmm. Di ruang tamu tak ada mata, tak ada telinga, di tempat tinggalmu hanya ada satu pintu, itu pun telah rapat terkunci. 

Tak ada orang lain, kamu tinggal sendiri dan sangat menyukai sunyi. 

Terlebih sunyi di dalam gemericik gerimis. Sunyi di dalam gelap yang sepi. Dan suara kebisingan hanya ada di dalam hati.

Di rumahmu aku akan selalu bilang bahwasanya aku kagum cara kamu merawat rumahmu, 

aku kagum cara kamu menata dapur dan ruang kamarmu, sepasang pigura besar foto ayah ibumu, 

cukup serasi menempel di dinding di apit hiasan bunga-bunga kertas buatan tanganmu. 

Katamu kamu terbiasa sejak kecil dulu. Kamu sungguh luar biasa.

Ini bahkan kunjungan yang ketiga ke rumahmu, sejak aku bertemu dua bulan yang lalu denganmu,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun