Mungkin nanti setelah tak ada lagi perdebatan sengit tentang pakai dan tidak pakai,
atau mungkin nanti setelah lewat tanggal mainnya orang-orang berjubah putih turun ke jalanÂ
sebab ku takut kamu nanti ikut terbunuh. Lihatlah orang-orang di sana terlihat kasar dan angkuh,Â
yang ku tahu orang-orang yang pasti mendekatkan diri kepada Tuhan akan bertindak lebih arif dan santun.
Tapi tenanglah mereka pasti juga tahu aturan,
seperti kita sayang dalam berpacaranÂ
tahu yang mana mesti di pegang, tahu yang mana tak boleh di pegang.
Lalu janganlah risau semua akan baik-saja sesuai yang kita impikan.
Lebaran kuda sebentar lagi datang setelah pawai demonstrasi usai,Â
setelah mbah kakung tahu jalan pulang. Aku pasti meminangmu dengan mas kawin batu akik kecubung.
Tanpa seperangkat alat sholat sebab sholat tidak memakai alat, sholat memakai hati maka berdirilahÂ
semenjak kamu hidup di sini dan berdoalah agar janji suci kita terpuasi.
Dan nanti sambil menaiki kuda putih ku antar kamu ke altar pernikahan, tanpa hiasan panggung bebungaan,
tanpa cumbu rayu para penyair-penyair galau.Â
Dan ingatlah kekaguman ku kepadamu, kagum bagaimana kamu bisa menempatkan sesuatuÂ
yang mana mesti di diskusikan berdua atau yang mana mesti di umbar menjadi komedi ke tengah suasana.
Tapi percayalah sayang, setelah lebaran kuda nanti aku akan meminangmu seperti halnya orang tua kita dulu.
Dan banyak-banyaklah berdoa agar kita tidak berpisah, agar juga negara ini tetap bersatu.
Sebab bahaya nantinya bila yang kita takuti terjadi, kamu di Sumatera aku di Jawa.
Pastinya akan membuat susah kalo negeri ini terpecah belah.
handy pranowo
181116
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H