Kejadian ini sungguh lucu dan menggelikan terjadi di pertengahan tahun 2007 saat saya masih bekerja di sebuah cafe di areal Cilandak Town Square. Cerita unik ini sebenarnya menimpa salah satu teman kerja saya bernama Luki, seorang perempuan yang baru saja lulus SMA, cantik dan juga menjengkelkan.
Ngomong-ngomong kalian pasti tahu dong Citos sebuah mall yang penuh dengan berbagai jenis cafe dan restaurant, pengunjungnya pun beragam dari yang seragam sekolah, seragam karyawan serta seragam batik-batik pun dapat di temui di sana. Mereka kongkow-kongkow menikmati hidangan makanan dan minuman sambil ngobrol ngalor-ngidul.
Konsep cafe tersebut di khususkan bagi para eksekutif muda dan juga para ekspatriat, desain cafe tersebut menyerupai cafe di jaman koboi dulu. Cafe tersebut selain menyajikan coffe menyajikan pula beraneka minuman bir dan alkohol. Dan sebagai penarik pengunjung cafe tersebut menghadirkan live music pula. Salah satu artis yang sering tampil di sana yaitu Andra vokalis Band Bunga ( entah kini masih ada atau tidak Band tersebut).Â
Oya, hampir seluruh karyawannya perempuan-perempuan muda yang baru lulus atau yang baru nikah, semua di seleksi dan semua cantik-cantik. Mereka sengaja di tempatkan sebagai waiter untuk menarik para pelanggan sedangkan laki-lakinya hanya beberapa gelintir saja dan menempati posisi sebagai bartender, koki dan OB. Saya sendiri menempati posisi sebagai OB, pekerjaan serabutan di tempat itu apa saja di lakoni.
Â
Ya sudah sepertinya nggak penting juga di ceritain asal usul cafe itu berdiri dan riwayatnya, kita langsung aja ke bagian isi cerita.Â
Â
Pada saat itu malam week end dan cafe baru saja buka lima hari hampir seluruh karyawannya belum di kenai jadwal shift sampai dua minggu ke depan. Semua itu di sengaja sebagai pengenalan produk serta pengenalan kepada tamu-tamu yang datang.
Malam itu benar-benar malam yang penuh dengan pelanggan, cafe full dan semua kursi telah terisi. Sampai manager area pun ikut sibuk melayani pesanan para tamu. Gadis-gadis seksi pengantar minuman dan makanan hilir mudik tak pernah berhenti. Saya sendiri di perbantukan di dapur ikut menjadi koki dadakan.
Selagi saya asyik membantu koki utama di dapur seorang teman kerja saya yang bernama Luki datang ke dapur dan berteriak.
" Samor atu woi " tak lama kemudian ia pun kembali bergegas meninggalkan kami.