"Sungguh, gerakan yang tidak bermoral dan beretika. Apalagi sampai menjual nama Presiden Joko Widodo hanya untuk mengamankan jabatan," kata Akmal Marhali pada Kamis (29/12/2022) silam.
"Sepakbola harusnya berjalan sesuai dengan martabatnya yang mengedepankan sportivitas dan fair play. Tidak harus menjual nama orang nomor satu di Republik Indonesia. Ini memilukan dan memalukan," sambungnya.
Setelah adanya pertemuan untuk mengkudeta ketua PSSI. Serangan juga kembali dilancarkan oleh Yunus Nusi dkk. Kali ini lewat PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang dipimpin oleh Ferry Paulus. Mantan petinggi Persija tersebut bersama-sama Exco PSSI memutuskan menghentikan kelanjutan Kompetisi Liga 2 musim 2022/2023 pada Kamis (12/01/2023) kemarin.
Alasannya adalah bahwa ada 20 klub Liga 2 yang menolak menggulirkan kompetisi dengan alasan kondisi financial. Sehingga membuat Liga 2 ditiadakan dan tidak ada degradasi untuk Liga 1 di musim ini.
Namun, seperti dilansir dari Bola, sehari setelah pengumuman beredar foto terkait 20 klub yang menolak menjalankan kompetisi yang ditandatangani itu dibumbui dengan hal yang tidak sedap lantaran banyak pengurus klub mengaku ada perubahan redaksional surat dan pemalsuan tanda tangan pengurus klub ada di situ.
Hal tersebut tentu semakin memperlihatkan kelicikan dan mufakat jahat yang dilakukan Exco PSSI dan PT LIB untuk semakin memperburuk situasi dan mengkambinghitamkan Iriawan selaku Ketua PSSI yang sah.
Walau demikian dukungan kepada Iriawan pun mengalir. Salah satunya dari  Sekretaris Jenderal kelompok suporter tim PSMS Medan atau Smeck Hooligan, Gultom Bani. Dalam status Instagram miliknya berlamat @gultombani.
Dirinya menyatakan ada permainan yang dilakukan oleh Yunus Nusi dan Ferry Paulus untuk memenangkan calon ketua umum PSSI lainnya. Sebab, dikatakan bahwa PT LIB tidak ada dana adalah hal yang aneh. Sebab dana sponsor sudah ada sejak liga bergulir.
"Kalau seandainya Liga 2 tidak bergulir, fix ini memang kemauan pihak-pihak yang mau mengkudeta PSSI. Iwan Bule dan Yunus Nusi sudah pecah kongsi, Komut dan Dirut PT LIB dari kemarin sudah bergerilya mencari suara voters untuk memenangkan Erick Thohir," tulis Gultom pada Kamis (12/02/2023).
"PT LIB tidak ada dana hanyalah akal-akalan saja, ini semata untuk merusak citra Iwam Bule agar strategi mereka berjaan mulus saat kongres nanti," tutupnya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!