Pengamat sepakbola Indonesia, Tommy Welly menyatakan bahwa ada pengkhianatan yang terjadi yang dilakukan dalam tubuh PSSI. Bahkan pria yang akrab disapa Bung Towel itu menyatakan bahwa yang melakukannya tidak lain dan tidak bukan adalah Sekjen PSSI, Yunus Nusi dan salah satu Exco PSSI berinisial JR yang diketahui adalah Juni Rachman.
Jadi pada saat Indonesia memulai kampanyenya di Piala AFF 2 3 Desember lalu, lawan Kamboja, di tengah perjuangan awal Timnas Indonesia di Piala AFF tahun ini, di balik itu ternyata ada pengkhianatan, ada manuver busuk yang dilakukan oleh Sekjen PSSI dan salah satu Exco PSSI," kata Bung Towel dalam kanal Youtube pribadinya, Gocek Bung Towel pada Selasa (27/12/2022).
Tommy mengatakan bahwa Sekjen dan Exco PSSI mengadakan pertemuan dengan beberapa pemilik suara voters dalam Kongres Luar Biasa PSSI yang akan berlangsung pada 16 Februari 2023 mendatang dalam rangka untuk mendulang suara yang diprediksi oleh pria yang kerap tampil sebagai komentator sepakbola di televisi nasional itu untuk mendukung calon lain.
Tindakan tersebut dianggap illegal oleh Tommy. Ia bahkan menduga kegiatan tersebut dilakukan tanpa sepengetahuan dari ketua umum PSSI, Mochamad Iriawan atau yang akrab disapa Iwan Bule.
"Di hari yang sama, di FX Senayan, Sekjen PSSI bersama salah satu Exco mengumpulkan para voters tanpa diketahui ketua umumnya. Padahal, secara organisasi yang namanya Sekjen itu diangkat dan diberhentikan ketua umum PSSI. Jadi, artinya sekjen itu pastilah dan haruslah orangnya ketua umum, tapi yang terjadi ada upaya menggembosi ketua umum oleh Sekjen dan Exco," ujar Tommy.
"Kebusukan-kebusukan inilah yang mau saya ceritakan agar publik tahu betapa perilaku elite sepakbola kita masih seperti itu. Apalagi akan ada KLB di awal tahun atau Kongres Biasa," sambungnya.
Tommy yang pernah menjabat sebagai General Manager Football Development PSSI itu mengatakan kegiatan tersebut banyak dihadiri oleh Asprov, terutama yang berasal dari wilayah Sumatera. Menurutnya motif dari kegiatan ini tentu saja adalah kudeta secara diam-diam.
"Tentu arahnya menggiring mereka ke Kongres Biasa dan KLB. Motifnya tentu kalau bisa mengumpulkan suara, itu yang akan ditawarkan kepada pihak lain peminat jadi ketua umum PSSI. Itulah manuvernya, itulah kasak-kusuknya, itulah kebusukannya karena di situ mengarahkan calon ketua umum kepada yang lain," ketus Tommy.
"Buat saya ini sikap yang tidak terpuji, pengkhianatan dalam organisasi, menusuk dari belakang, manuver busuk mementingkan diri sendiri dengan tujuan mengincar Wakil Ketua Umum PSSI di periode yang akan datang. Seperti itulah atmosfer sepakbola Indonesia, yang seharusnya bagi saya seharusnya sudah di persona non grata-kan," tegasnya.
Sumber
https://www.youtube.com/watch?v=S3J3V1SkyW0
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H