Laga perdana Grup F di ajang Piala Eropa 2020 yang mempertemukan tuan rumah, Hungaria melawan Portugal di Puskas Arena itu berakhir dengan skor 0-3 kemenangan tim tamu dalam laga yang berlangsung pada Selasa (16/6/2021).
Dalam pertandingan tersebut, kapten Timnas Portugal Cristiano Ronaldo berhasil mencetak brace alias dua gol sementara satu gol lainnya dilesahkan oleh seseorang pemain yang berposisi sebagai fullback, Raphael Gurreiro.
Bagi Ronaldo, laga melawan Hungaria ini menjadi pertandingan yang istimewa. Setidaknya ada empat rekor yang ia bukukan, yakni: (1) sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa di ajang Piala Eropa dengan 11 gol, melewati rekor Legenda Timnas Prancis, Michel Platini dan mengingat kans Portugal di ajang ini masih terbuka lebar, ia mungkin akan memecahkan rekor dirinya sendiri.
Lalu (2) Pemain andalan Juventus itu pun sukses tampil di lima gelaran Piala Eropa berbeda sejak tahun 2004, 2008, 2012, 2016, dan 2020. Prestasi tertinggi sejauh ini adalah dirinya mampu mengantarkan negaranya juara di tahun 2016 silam. (3) Tampil di lima gelaran Piala Eropa dilewati Ronaldo dengan cataan sebagai satu-satunya pemain yang mampu mencetak gol di setiap ajang tersebut dan terakhir (4) pemain berjuluk CR7 itu tercatat sebagai pemain tertua yang mampu mencetak dua gol di sebuah laga di ajang Piala Eropa di mana ia mampu mencetak dua gol di usia 36 tahun 130 hari dan berhasil melewati rekor Andriy Shevchenko yang mencetak dua gol di Euro 2012 pada usia 35 tahun 256 hari.
Meski demikian, pemenang sesungguhnya pada pertandingan antara Hungaria melawan Portugal adalah Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban. Dirinya adalah di balik penuhnya Puskas Arena yang berkapasitas 67.215 kursi. Inilah laga pertama di ajang Piala Eropa yang stadionnya diisi secara full booking dan tiket ludes terjual. Bahkan mayoritas supporter yang datang ke pertandingan tersebut tidak menggunakan masker.
Ternyata, laga melawan Portugal telah dipersiapkan secara matang oleh Orban jauh-jauh hari, pemimpin Partai Fidesz—partai yang berhaluan kanan di Hungaria—ini melakukan vaksin masal secara masih, tercatat 5,3 juta penduduknya dari total 9,3 juta total penduduk telah menerima vaksin atau lebih dari 55% penduduknya udah divaksin covid-19. Hungaria menerima vaksin buatan Rusia dan Tiongkok, bahkan negara bekas komunis tersebut menjadi negara pertama di Eropa yang menerima vaksin dari Tiongkok.
Keterbukaan warga Hungaria untuk menerima vaksin selain karena negara yang berada di Kawasan Eropa Timur itu pernah menjadi salah satu negara dengan kasus kematian tertinggi di dunia dengan kematian sebanyak 272 dalam 24 jam pada April 2021 juga dikarenakan iming-iming kehadiran Ronaldo—yang saat ini didaulat sebagai pemain sepak bola terbaik di dunia—dan timnas Portugal yang merupakan juara bertahan—hanya yang sudah vaksin dan dinyatakan bebas Covid-19 yang boleh memasuki stadion bahkan ia mempercepat aturan lockdown bagi negaranya, sehingga para penggemar dapat menikmati gelaran Piala Eropa di Budapest..
"Pemerintah tahu Euro akan datang ke Hungaria hanya sekali dan mungkin tidak akan ada di sini selama bertahun-tahun setelahnya," ungkap seorang sumber dikutip dari The Athletic.
Selain itu, Orban dikenal sebagai pemimpin negara yang suka dengan sepakbola. Menurut sebuah sumber di europeanpressprize, ia setidaknya menonton pertandingan sepakbola setidaknya enam pertandigan sehari. Bahkan dalam perjalanan ke luar negeri pertamanya pria berusia 58 tahun itu justru menonton pertandingan Piala Dunia 1998 yang digelar di Prancis.
Wujud kecintaan dirinya dengan sepakbola secara ekstreme adalah kerika menjabat sebagai perdana Menteri periode pertamanya di tahun 90-an ia pernah “nyambi” dengan berstatus sebagai pesepakbola amatir dengan bermain di Felcsút FC yang lewat pengaruhnya kini berubah namanya menjadi Akademi Sepak Bola Ferenc Puskas (Puskás Akadémia) dan menjadi salah satu akademi sepakbola terbaik di Hungaria.
Bahkan tanah milik Orban di Felcsut disumbangkan untuk klub tersebut untuk dijadikan stadion bernama Pancho Arena yang sangat mewah kendati di wilayah sekitar stadion tersebut penduduknya hanya sekitar 1800 orang. Bahkan dengan ukiran ukiran kayu dan menara yang terbuat dari tembaga yang membuatnya terlihat lebih cocok sebagai katedral ketimbang sebuah stadion.
Orban juga merenovasi Puskas Arena ketika Hungaria terpilih sebagai satu dari 11 tuan rumah Piala Eropa. Renovasi stadion yang namanya diambil dari Ferenc Puskás—legenda sepakbola Hungaria—itu pun dimulai pada tahun 2017 dan selesai di tahun 2019. Kini stadion tersebut menjadi kebanggan negara tersebut dan nampaknya menjadi tempat penyelenggaran yang paling meriah sejauh ini.
Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa Orban lah sesungguhnya pemenang dalam pertandingan ini. Ia sukses mencitrakan negaranya sebagai (1) berhasil menekan laju penyebaran Covid-19 dan (2) menggelar pertandingan sepakbola yang luar biasa di ajang sebesar Piala Eropa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H