Maxi Gunawan (Dok Pri)
Kamar Dagang Industri (Kadin) pada Minggu (20/9) mengadakan Forum Calon kandidat Ketua Umum kadin Indonesia periode 2015-2020 di medan. Acara yang bertepatan di Ballroom Grand Aston City Hall Medan tersebut, dihadiri juga oleh salah satu calon ketua Kadin, Maxi Gunawan.
Maxi Gunawan dalam pidatonya menyebutkan, pembangunan ekonomi selalu menjadi indikator keberhasilan negara dalam memajukan kesejahteraan masyarakat. Oleh sebab itu, sambungnya, maka pembangunan ekonomi harus dilaksanakan secara terintegrasi, lintas sektoral dan lintas kewilayahan yang dikemas melalui program-program prioritas sebagai bagian dari pembangunan nasional yang meliputi: Pembangunan infrastruktur, ketahanan energi, ketahahan pangan, kemaritiman, industri manufaktur, umkm, pariwisata, perpajakan, ketenegakerjaan dan pendidikan.
Maxi berpendapat bahwa program-program prioritas pembangunan ini tidak bisa dilaksanakan sendiri oleh pemerintah, namun harus melibatkan semua komponen masyarakat sebagai mitra kerja pemerintah, termasuk didalamnya kadin indonesia.
“Pemerintah dan kadin ibarat dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Disatu sisi pemerintah berperan sebagai regulator dan penentu kebijakan untuk menjamin terciptanya iklim usaha yang sehat dan kompetitif.” Ujarnya.
Saat ini, persoalan ekonomi yang sedang dihadapi saat ini akan semakin pelik lagi kedepan terkait dengan adanya pemberlakuan masyarakat ekonomi Asean (MEA) pada akhir tahun 2015. Menurut Maxi, Kehadiran MEA merupakan kebutuhan negara-negara asean untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang perdagangan dan juga untuk memperkuat ketahanan ekonomi di kawasan asia tenggara.
“Indonesia tidak perlu takut dan khawatir dengan kondisi ini, justru kehadiran mea dapat menjadi titik temu kepentingan-kepentingan ekonomi negara-negara asean yang selama ini tidak terakomodasi dengan baik. “ imbuhnya.
Untuk itulah, Maxi mengajak para peserta Forum Calon Kandidat Ketum Kadin untuk lebih berusaha dan bekerja lebih keras. Selain itu, Maxi juga berpesan harus memanfaatkan peluang seoptimal mungkin untuk memenangkan kompetisi ini demi kepentingan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi masyarakat indonesia.
“Sebagai negara terbesar di asean, dengan kekuatan dan potensi demografi serta geografi yang didalamnya terdapat kekayaan alam yang luar biasa besarnya, kita tidak perlu takut atau khawatir menghadapi pasar bebas asean. “ katanya.
Oleh sebab itu, ia mengajak pemerintah pusat maupun daerah, begitu juga kadin pusat dan daerah selaku mitra strategisnya harus tanggap dan responsif dalam mempersiapkan masyarakat indonesia untuk menghadapi tantangan ini.
“Mengingat banyak sekali tenaga kerja dari negara-negara lain yang dipastikan akan masuk ke indonesia yang kebanyakan adalah tenaga-tenaga ahli yang terdidik dan terlatih serta memiliki etos kerja yang kuat.” Ungkapnya.
Diakhir pidato Maxi, ia mengajak anggota Kadin untuk merapatkan barisan barisan bersama-sama saling bantu membantu dalam menyukseskan program-program prioritas pemerintah melalui peningkatan 9 kinerja kadin daerah, yaitu :
Pertama, kadin daerah harus mampu memanfaatkan momen pemberlakuan pasar bebas Asean menjadi peluang untuk mengambil manfaat atau keuntungan yang seoptimal mungkin untuk perbaikan ekonomi daerah.
Kedua, kadin daerah juga harus mendorong pemerintah daerah untuk menyediakan sarana dan prasarana serta infrastruktur yang memadai sehingga biaya logisitik/ekonomi lebih efisien dan investasi daerah semakin meningkat.
Ketiga, kadin daerah perlu berkolaborasi dengan pemerintah daerah serta para pelaku usaha pertanian untuk membangkitkan kembali era swa sembada pangan yang pernah kita raih pada masa lalu melalui upaya perbaikan infrastruktur pertanian, penyediaan pupuk, bibit, pembukaan lahan pertanian baru, kemudahan modal usaha petani, mesin dan teknologi pertanian dan faktor-faktor produksi pertanian lainnya untuk merealisasikan program pemerintah dalam pembangunan ketahanan pangan.
Keempat, kadin daerah perlu mendorong pemerintah daerah untuk membuat kebijakan-kebijakan yang mendukung terciptanya iklim usaha yang sehat dan kondusif, melalui penyederhanaan perijinan, penegakan hukum, dan kebijakan insentif lainnya untuk tumbuh kembangnya ekonomi daerah.
Kelima, kadin daerah harus mampu menciptakan peluang-peluang usaha lainnya dalam rangka pemerataan dan pembukaan lapangan kerja daerah untuk mengurangi pengangguran yang semakin hari semakin bertambah.
Keenam, kadin daerah harus bekerja sama dengan kadin daerah lainnya mengusulkan pemerintah untuk dapat mendirikan semacam pusat perdagangan dan industri yang dapat menampung hasil-hasil produksi masyarakat lokal dalam rangka pemberdayaan dan kemandirian masyarakat.
Ketujuh, kadin daerah harus mampu menjadi center of excellence pemberdayaan ekonomi masyarakat daerah melalui usaha kemitraan strategis dengan pemerintah daerah dalam pelaksanaan proyek-proyek pembangunan daerah yang dibiayai dari APBD.
Kedelapan, kadin daerah harus mampu menjaring pengusaha-pengusaha baru untuk wajib bergabung dalam kadin daerah karena disamping hal ini sudah merupakan amanat undang-undang, juga untuk memperkuat kinerja kadin daerah dalam menghadapi mea.
Kesembilan, dan yang terpenting, kadin pusat dan daerah harus bersinergi dan memberi bukti kepada pemerintah bahwa kadin adalah lembaga yang pofesional yang berkinerja tinggi, kredibel dan kompeten serta tidak memiliki kepentingan politik apapun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H