Mohon tunggu...
Handy Fernandy
Handy Fernandy Mohon Tunggu... Dosen - Pelaku Industri Kreatif

Dosen Sistem Informasi Universitas Nahdatul Ulama Indonesia (Unusia) Pengurus Yayasan Gerakan Indonesia Sadar Bencana (Graisena)

Selanjutnya

Tutup

Money

Maxi Gunawan Santuni Anak Yatim dan Rencana Hadapi MEA

7 Juli 2015   14:21 Diperbarui: 7 Juli 2015   14:21 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

maxi Gunawan santuni anak yatim (dok pri)

Calon Ketua Umum Kadin periode 2015-2020, Maxi Gunawan mengadakan acara buka bersama dengan 1.200 anak yatim di lantai 3 ruang Galaxi Hotel Planet Holiday Batam, Kepulauan Riau(Kepri). 1.200 anak yatim piatu yang hadir dalam acara buka puasa tersebut berasal dari berbagai pondok pesantren yang berada di Batam.

Acara tersebut dihadiri juga oleh Gubernur Kepri H Muhammad Sani, tamu undangan dari Bank Indonesia, Perwakilan mahasiswa se kota Batam, pengusaha dan ketua Kadin seluruh Kepri serta kolega.

Selain kegiatan buka puasa bersama, dalam acara tersebut juga disertai dengan kegiatan seminar dengan tema mengenal lebih dekat ekonomi syariah. Selain itu, juga terdapat acara berupa santunan dengan memberikan bingkisan kepada 1200 anak yatim yang hadir dalam acara tersebut.

Maxi buka bersama anggota Kadin Kepri (dokpri)

Dalam konferensi persnya. Maxi mengatakan, dalam kesiapan menghadapi MEA 2015, Kadin berfungsi sebagai informan kepada pemerintah sekaligus sebagai mitra dengan memberikan usulan tentang rencana dan program yang dapat mendongkrang kemajuan bagi perekonomian daerah maupun nasional.“Masyarakat Indonesia harus cinta dan bangga menggunakan produk dalam negeri,"tegasnya.

Ketua Umum Kadin Propinsi Kepri Akhmad Maruf Maulana, mengatakan masyarakat Indonesia harus siap menghadapi MEA 2015, suka ataupun tidak.”Terutama masyarakat Kepulauan Riau yang menjadi pintu gerbang perdagangan dunia, dengan menggenjot faktor pelaku usaha dalam menghadapi pesaing dari negara lain terutama Malaysia dan singapura". ujarnya.

Menurutnya, MEA 2015 berpotensi timbulkan aksi demo buruh yang dilakukan oleh para pekerja. Hal itulah yang membuat para pengusaha dan para investor asing berbenturan dengan kadin itu sendiri.

Poster Maxi Gunawan

“kita harus bisa merangkul para buruh dan pengusaha dengan melakukan kegiatan seperti Mayday yang selama ini belum pernah di lakukan oleh Kadin, agar buruh setiap tahunnya tidak perlu melakukan demo yang akan merugikan perekonomian dan menghambat dunia usaha” ungkap Ma'ruf.

Vice Chairman Of IT, Telecommunication Broadcast Research & Technology Sector Didie W Soewondo menambahkan, berkaitan dengan MEA 2015, pemerintah harus bersikap tegas kepada para pelaku usaha yang telah melanggar peraturan tentang penggunaan mata uang asing dalam bertransaksi karena dapat menjadi penghambat perekonomian dunia usaha.

Ia juga berharap pemerintah memberikan kelonggaran perijinan usaha, sehingga kedepannya dapat mendongkrak kenaikan investasi dalam menghadapi persaingan dengan negara asing dalam hal perdagangan.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun