Mohon tunggu...
Handy Ferdian
Handy Ferdian Mohon Tunggu... -

Hanya murid biasa.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Masalah Percintaan Milenial dalam Novel Marmut Merah Jambu

21 Februari 2018   16:58 Diperbarui: 21 Februari 2018   17:15 2416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
koleksinovels.blogspot.com

Dalam novel ini, Dika menggunakan sudut pandang sebagai orang pertama pelaku utama. Bukan dengan menyebut nama tokoh melainkan menggunakan kata ‘gue’. Demi menguatkan kesan bahwa Dika lah yang menjalani semua kisah tersebut.

Gue mencoba menemukan momen yang pas untuk pergi kesana, berdiri di depan dia, dan mengajaknya dansa.(hlm. 13)

Kisah cintanya berlanjut pada caturwulan pertamanya ketika Dika menduduki kelas 2 SMA. Kali ini, gadis yang ia sukai bernama Ina. Gadis yang popular nan cantik ini disukai oleh Dika.

Ina termasuk geng popular, semua orang di SMA tahu siapa Ina: “Oh, anak kelas 2B yang cantik itu ya?”(hlm. 59)

Awalnya, kisah cinta kali ini masih sama seperti masa SMPnya. Cinta dalam diam. Hingga pada suatu hari, Dika mengambil langkah pertamanya untuk mengajak Ina ngedate.Dalam kisah kali ini Dika berhasil untuk mengambil langkah pertamanya. Meskipun datepertama kali ini terbilang berhasil, namun Dika tidak merasa bahwa Ina menyukainya.

Terdapat selang waktu selama 7 tahun hingga mereka bertemu kembali. 7 tahun tersebut mereka lalui tanpa bertemu atau bahkan saling mengabari satu sama lain. Karena itu, pertemuan kali ini tidak terasa sama seperti saat mereka masih berumur 16 tahun. Obrolan yang tidak seseru dulu, dan gagalnya Dika mengungkapkan perasaannya menjadikan kisah ini hanya sebatas kisah cinta yang tak terbalas.

Waktu pun bergulir dan kini Dika bertemu dengan seorang gadis lain bernama Shero. Gadis yang merupakan musisi ini tergambarkan sebagai orang yang memiliki cara pandang yang unik. Terutama ketika dia melihat seorang Raditya Dika.

Tapi di depan dia, gue adalah orang yang serius. ‘For other people they see me as a clown, but for you, I show you the human.’(hlm. 158)

Awalnya Dika dan Shero saling berkenalan karena mengikuti blog satu sama lain. Mereka pertama kali bertemu di sebuah Starbucks di Pondok Indah Mall 1. Pada pertemuan kali ini, mereka menghabiskan waktu yang lama dengan mengobrol dan menceritakan tentang satu sama lain. Alhasil, waktu 3 jam pun berlalu begitu saja. Pada titik ini, Dika merasa cocok dengan Shero.

Di lain waktu, Dika merencanakan untuk bertemu kembali dengan Shero. Kali ini mereka merencanakan pertemuan setelah berlangsungnya Java Rockin Land, sebuah konser musik ternama dan Shero menjadi salah satu musisi yang terlibat di dalamnya. Waktu berlalu dan Dika mengantar Shero pulang malam itu, hingga akhirnya mereka berdua berpacaran.

Penggunaan latar tempat pada novel ini kebanyakan mengambil bagian pada masa sekolah Dika, karena cerita memang berawal dari masa sekolahnya.

Di dalam kelas 2 SMP Tarakanita ini, gue bahkan belom membuka ayam goreng yang gue beli di kantin.(hlm. 18)

Juga, tempat lain yang berperan sebagai latar penting salah satunya merupakan Starbucks tempat Dika dan Shero bertemu.

Di pertemuan pertama kita di Starbucks Pondok Indah 1 (kali ini Starbucks yang sama, tidak seperti sebelumnya), gue deg-degan setengah mati.(hlm. 147)

Waktu waktu yang dicertikan juga kebanyakan merupakan malam hari, mengingat jam – jam yang dipakai untuk dua remaja bertemu merupakan sore menuju malam hari.

Enggak kerasa tiga jam begitu saja maju, dan yang tadinya pertemuan kita dengan satu cangkir kopi harus diakhiri dengan pelayan – pelayan Starbucks yang mulai menaikkan kursi dan mematikan lampu.(hlm. 148)

Malam itu gue menunggu.(hlm. 79)

Keadaan keluarga dan lingkugan juga tidak terlepas dari kisah – kisah yang Ia tuangkan dalam bukunya. Dika mungkin tidak dapat menghubungin gadis yang ia sukai ketika SMP jika tidak memiliki telepon rumah. Ia juga tidak mungkin bisa berpergian bersama Ina menggunakan mobil jika tidak berasal dari keluarga berada. Keadaan inilah yang membantu Dika dalam membuat semua kisah – kisah yang dialaminya selama ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun