Mohon tunggu...
Dannu W
Dannu W Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Natural Talent

Suka nulis, fotografi, bersepeda, kadang nongkrong sambil ngopi kalau gak ada ganti teh anget

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Macet? Lawan saja dengan 8 Tips Ini!

4 Mei 2013   20:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:06 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Macet? Ah saya sudah biasa. Tapi bagaimana dengan anda? Saya punya beberapa tips yang bisa dilakukan jika kita dijebak kemacetan. Karena saya pengguna kendaraan roda dua sepertinya tips ini belum berlaku bagi anda yang menggunakan kendaraan roda tiga seperti bajaj atau roda empat seperti mobil.

1. Jangan marah dengan menekan klakson berulang

Kadang ketika terjebak kemacetan, selalu terdengar suara klakson dari sana sini. Bahkan bunyinya dilakukan berulang. Dan akui saja bahwa itu mengganggu. Dan kadang anda ikut terprovokasi dengan ikut menekan klakson beberapa kali sebagai bentuk luapan emosi anda. Anda terganggu dengan suara klakson orang lain, anda ingin marah. Dan jika anda mengganggu orang lain dengan klakson anda maka anda akan membuat orang lain marah.

2. Jangan terlalu dibawa pusing

Jangan terlalu dibawa pusing jika terjebak macet. Lihat sekeliling anda. Pasti ada hal hal konyol yang terjadi. Misalnya waktu itu saya terjebak macet parah di daerah Jalan M. Toha di Bandung, saat itu kendaraan tidak bergerak sama sekali baik roda dua atau roda empat. Saat itu ada salah satu pengendara motor yang entah memang sengaja mencari perhatian atau ia memang sengaja melakukan hal konyol itu. Dia turun dari sepeda motornya yang dimatikan dan distandar kan lalu dia duduk di trotoar sambil membuka tas nya. Dia mengambil sebuah majalah dan duduk disitu membaca majalahnya. Dia terlihat santai dan agak konyol juga. Kenapa dia tidak melakukannya di atas motornya malah sengaja menepi ke trotoar. Memang saat itu kendaraan terhenti agak lama sekitar 15 menitan. Dan tidak hanya itu, ada wanita yg menggunakan motor matic sempat berdandan disana dengan mengeluarkan kotak kosmetik dari tasnya. Atau supir kernet truk yang sengaja turun dari mobil dan duduk di atas truk sambil memegang sebotol air mineral. Kemudian dia merokok disana dengan penuh keputusasaan bahwa barang pasti telat sampai tujuan dan honor mereka pasti akan dipotong.

3. Matikan mesin motor

Jika macetnya sangat parah dan hanya bergerak sedikit, matikan saja mesinnya. Lebih menghemat bensin karena Motor roda dua ringan untuk di tuntun.

4. Jadi jurnalis dadakan

Kadang saya lakukan hal yang satu ini. Saya foto suasana kemacetan lalu mengunggahnya ke media sosial seperti twitter. Dan benar saja, 10-15 orang me-retweet hasil laporan berita saya itu. Dan tweet saya ramai diperbincangkan. Jadi jurnalis nih gara gara kemacetan.

5. Jangan takut ambil gang kecil

Jika macet sudah menyerang jalanan utama, carilah jalan alternatif yang tidak masuk akal seperti gang kecil pemukiman. Dan jangan takut gang itu membuat anda tersasar. Karena gang kecil itu dibuat untuk menghubungkan pemukiman dengan jalanan utama.
Waktu itu saya pernah terjebak kemacetan di Kiaracondong , Bandung. Karena saya dalam keadaan terburu-buru maka saya putuskan ambil jalan gang. Walau belum pernah lewat ke jalan itu tapi saya yakin jalan itu mengarah ke jalan utama. Akhirnya saya ambil jalan itu. Sambil tanya kanan kiri ke orang-orang sekitar akhirnya saya keluar di jalan Buah Batu. "Wow ajaib" dalam benak saya. Karena jika lewat jalan utama pasti akan memakan energi dan waktu. Lewat jalan gang kecil hanya memakan nyali dan sedikit waktu juga. Karena tanpa nyali yang cukup, niscaya anda akan berputar balik karena takut jalan gang ini berujung alias gang buntu.

6. Selalu sediakan air atau makanan kecil

Jika anda tahu akan melewati jalan yang macet, sediakan air mineral atau makanan kecil. Ya minimal permen atau snack yang harganya Rp. 1000 an. Itu akan membantu anda melewati beratnya kemacetan jalanan. Karena akui saja kelaparan saat kemacetan lebih berat dari pada kelaparan saat interview pekerjaan. Ini serius loh, saya sudah alami ini. Dan pedagang asongan di area kemacetan mereka kadang licik dan bikin emosi. Soalnya mereka suka menaikkan harga 200 - 300 persen dari harga normal. Air botol mineral yang biasanya Rp. 2000 , saat macet di jual seharga Rp. 5000. Memang sih strateginya bagus, tapi kurang bagus bagi pelanggan.

7. Jangan so' jadi pahlawan

Saat macet, jangan pernah so' jadi pahlawan atau so' jadi petugas lalu lintas dadakan. Kenapa? Karena sudah ada yang dituntut untuk melakukan pekerjaan itu. Mungkin bagi anda itu terlihat keren dan heroik. Tapi bagi sebagian menganggapnya "orang cari untung" dan "apaan sih ?". Karena saat macet, pasti ada yang sengaja menarik iuran bagi kendaraan roda empat atau besar untuk dapat melewati kemacetan itu. So' jangan buat reputasi anda menjadi buruk di depan pengendara lain.

8. Jangan lengah

Saat macet, kita kadang lengah. Seperti lengah dengan barang bawaan atau lengah dengan orang yang kita bonceng. Jangan seperti teman saya. Saat berangkat kuliah ia membawa tas yang berisi sebuah laptop dan beberarapa kertas. Tapi saat sampai kampus ia baru sadar kalau tas nya raib entah kemana. Seingatnya tadi, dia lewat ke jalan yang padat dan merayap. Dia akui bahwa ia agak melonggarkan tasnya karena panas. Tapi karena lengah, tas nya hilang di culik oleh orang yang tak bertanggung jawab. Mungkin masiu untung jika yang hilang adalah barang bawaan, tapi bagaimana jika yang hilang orang yang kita bonceng ? :D

Mungkin itu beberapa tips dari saya, mau diterapkan atau tidak terserah karena disini kita hanya berbagi. Nama saya Handy, selamat malam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun