Mohon tunggu...
Dannu W
Dannu W Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Natural Talent

Suka nulis, fotografi, bersepeda, kadang nongkrong sambil ngopi kalau gak ada ganti teh anget

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Macet? Lawan saja dengan 8 Tips Ini!

4 Mei 2013   20:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:06 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

6. Selalu sediakan air atau makanan kecil

Jika anda tahu akan melewati jalan yang macet, sediakan air mineral atau makanan kecil. Ya minimal permen atau snack yang harganya Rp. 1000 an. Itu akan membantu anda melewati beratnya kemacetan jalanan. Karena akui saja kelaparan saat kemacetan lebih berat dari pada kelaparan saat interview pekerjaan. Ini serius loh, saya sudah alami ini. Dan pedagang asongan di area kemacetan mereka kadang licik dan bikin emosi. Soalnya mereka suka menaikkan harga 200 - 300 persen dari harga normal. Air botol mineral yang biasanya Rp. 2000 , saat macet di jual seharga Rp. 5000. Memang sih strateginya bagus, tapi kurang bagus bagi pelanggan.

7. Jangan so' jadi pahlawan

Saat macet, jangan pernah so' jadi pahlawan atau so' jadi petugas lalu lintas dadakan. Kenapa? Karena sudah ada yang dituntut untuk melakukan pekerjaan itu. Mungkin bagi anda itu terlihat keren dan heroik. Tapi bagi sebagian menganggapnya "orang cari untung" dan "apaan sih ?". Karena saat macet, pasti ada yang sengaja menarik iuran bagi kendaraan roda empat atau besar untuk dapat melewati kemacetan itu. So' jangan buat reputasi anda menjadi buruk di depan pengendara lain.

8. Jangan lengah

Saat macet, kita kadang lengah. Seperti lengah dengan barang bawaan atau lengah dengan orang yang kita bonceng. Jangan seperti teman saya. Saat berangkat kuliah ia membawa tas yang berisi sebuah laptop dan beberarapa kertas. Tapi saat sampai kampus ia baru sadar kalau tas nya raib entah kemana. Seingatnya tadi, dia lewat ke jalan yang padat dan merayap. Dia akui bahwa ia agak melonggarkan tasnya karena panas. Tapi karena lengah, tas nya hilang di culik oleh orang yang tak bertanggung jawab. Mungkin masiu untung jika yang hilang adalah barang bawaan, tapi bagaimana jika yang hilang orang yang kita bonceng ? :D

Mungkin itu beberapa tips dari saya, mau diterapkan atau tidak terserah karena disini kita hanya berbagi. Nama saya Handy, selamat malam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun