Mohon tunggu...
Handy Tomasoei
Handy Tomasoei Mohon Tunggu... Petani - anak kos2an yang lagi belajar menulis

belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Tembakau "Produk Perkebunan"

29 Januari 2025   17:50 Diperbarui: 29 Januari 2025   15:41 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tembakau adalah produk pertanian semusim komoditas perkebunan. Produk ini dikonsumsi bukan untuk makanan tetapi sebagai pengisi waktu luang atau "hiburan", yaitu sebagai bahan baku rokok dan cerutu. Tembakau juga dapat dikunyah. Kandungan metabolit sekunder yang kaya juga membuatnya bermanfaat sebagai pestisida dan bahan baku obat.

Penanganan pasca panen tembakau bukan hanya sekedar mengeringkan tembakau, tetapi menyangkut perubahan fisik dan kimia mulai daun tersebut dipanen hingga daun tersebut berubah menjadi kerosok. Secara garis besar tahapan penanganan pasca panen meliputi pelayuan (wilting), penguningan (yellowing), pencoklatan (browning), dan pengeringan (drying).

  • Pelayuan (Wilting) Tembakau hasil panen yang masih segar secara nyata akan banyak kehilangan air pada tahap pelayuan. Temperatur dan kelembaban banyak berpengaruh terhadap proses kehilangan air tersebut, disampingitu juga dipengaruhi oleh tingkat kemasakan, kondisi iklim, dan teknik budidaya.
  • Penguningan (Yellowing). Tahap berikutnya adalah proses penguningan yaitu mulai berubahnya warna hijau daun menjadi kekuningan. Proses penguningan diawali pada daun-daun posisi bawah kemudian secara bertahap diikuti oleh daun-daun posisi diatasnya dan terakhir daun-daun pucuk. Umumnya fase penguningan di dalam gudang yang terkontrol dengan baik berlangsung sekitar 12 hingga 14 hari. Beberapa faktor yang dapat menghambat laju fase penguningan antara lain terlalu banyak kandungan air, besarnya melebihi rata-rata, terlalu banyak pupuk terutama nitrogen, atau panen muda.
  • Pencoklatan (browning) pencoklatan dimana sel-sel daun mulai menuju kematian (terhentinya proses perombakan). Kondisi temperatur dan kelembaban selama proses penguningan hingga pencoklatan sangat menentukan warna akhir dari kerosok yang dihasilkan. Masalah yang agak serius dalam proses penguningan di gudang apabila kelembaban terlalu tinggi (>70%) disaat terjadi hujan maka perlu dilakukan pembukaan lubang ventilasi. Untuk kelembaban terlalu kering (< 65%) disaat cuaca sangat panas dan kering maka perlu dilakukan penyiraman lantai gudang .
  • Pengikatan warna dan pengeringan (fixing and drying). Tahap pengikatan warna merupakan upaya untuk mengikat warna yang terbentuk dan sekaligus masuk ketahap pengeringan. Pengeringan dimulai dengan keringnya lamina daun, urat daun dan terakhir ibu tulang daun.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun