22 Mei 2020, tepat setahun yang lalu, dunia dikejutkan dengan jatuhnya pesawat penumpang dengan nomer registrasi AP-BLD yang dijalankan oleh China Eastern Airlines dan kemudian disewa oleh Pakistan International Airlines. Penerbangan 8303 dari Bandar Udara Internasional Allama Iqbal di Lahore ke Bandar Udara Internasional Jinnah di Karachi. Pada 22 Mei 2020, Â Pakistan International Airlines Nomer Penerbangan PK-8303 Airbus A320-214 Nomer Registrasi APP-BLD jatuh di kawasan permukiman padat penduduk Karachi beberapa saat sebelum mendarat.
Hal yang menyedihkan adalah pemberitaan media massa yang cenderung memojokkan pilot dan co-pilot seolah musibah penerbangan tersebut dikarenakan keduanya sibuk membicarakan tentang #Covid19. Padahal yang terjadi sesungguhnya pilot sudah berupaya mendaratkan pesawat. Satu lagi pelajaran berharga buat media massa agar tidak berspekulasi dalam memberitakan musibah penerbangan.
Pada musibah penerbangan PIA PK-8303 pilot berusaha melakukan pendaratan, akan tetapi roda atau leading gear tidak berhasil keluar. Akibat dari landing gear tidak bisa terbuka, pesawat berjenis Airbus A320 itu menghantam landasan dalam upaya melakukan pendaratan pertama. Upaya pendaratan pertama yang akhirnya dibatalkan (lihat foto: Selected FDR parameters during last part of the first approach).
"Pakistan 8303, going around," kata PK-8303/PIA 8303. Pada saat itu lambung pesawat kembali menyentuh landasan untuk kedua kalinya.
ATC Karachi kemudian menanyakan kembali,"Pakistan 8303, Please Report Reaching Altitude 3500 feet."
Pesawat PK-8303 kemudian go-around.
Kemudian PK-8303 kembali ingin mencoba melakukan pendaratan dan melakukan kontak dengan Karachi ATC.
PK-8303: Pakistan 8303, We would like to come again for ILS 25L.
Karachi ATC: Roger, turn left heading 110, climb 3000.
PK-8303: Left heading confirm.
Karachi ATC: Roger, turn left heading 110, climb 3000.
PK-8303: 110 climb 3000 Pakistan 8303.
Karachi ATC: Pakistan 8303, You are dropping altitude 2000.
PK-8303: Tower we have would like to come again for xxx (berisik)
Karachi ATC: Pakistan 8303 maintain 2000.
PK-8303: Tower coppied. We are now maintaing.. trying to maintain 2000.
Karachi ATC: Pakistan 8303, approach?
PK-8303: Yes Sir.
Karachi ATC: Appear to be turning left.
PK-8303: Yes Sir. We are proceeding direct, we have lost engine (Pilot melaporkan masalah yang dihadapinya dalam menjaga ketinggian dan mengatakan dua mesin pesawat sudah rusak (tak berfungsi).
Karachi ATC: Confirm, you will atttempt a belly landing. Run away available to land at 25.
PK-8303: roger.
Akan tetapi kemudian..
PK-8303: Sir, mayday, mayday, mayday, Pakistan 8303.
Karachi ATC: Pakistan 8303, roger. Both runaways available to land.
Namun.. PK-8303 sudah terhempas ke pemukiman padat penduduk di Karachi.
Tim penyidik menduga penyebab dua mesin pesawat tersebut mati yang mungkin disebabkan hantaman dengan landasan setelah upaya pendaratan yang gagal. Hal tersebut karena bagian bawah mesin pesawat berisi komponen penting diantaranya aksesoris gearbox dan pompa hidrolik.
Ada penumpang dalam penerbangan tersebut yang selamat yaitu: Zafar Masood, yang merupakan presiden Bank of Punjab, seorang CEO Unit Urban Khalid Sherdil.
Oya sedikit penjelasan tentang dua penyebutan penerbangan ini yaitu PK-8303 dan PIA-8303:
IATA (International Air Transport Association) flight No: PK8303. Kode IATA digunakan untuk mengidentifikasi sebuah maskapai penerbangan untuk tujuan komersial dalam pemesanan.
ICAO (International Civil Aviation Organization) flight No: PIA8303. Kode ICAO adalah kode yang diberikan oleh International Civil Aviation Organization (ICAO) kepada instansi pengoperasi pesawat. Karena yang mengoperasikan pesawat adalah Pakistan International Airlines, maka pesawat tersebut diberi kode PIA 8303.
Laporan resmi penyelidikan dapat dilihat di:
https://www.caapakistan.com.pk/Upload/SIBReports/AAIB-431.pdf
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H