Mohon tunggu...
handrini
handrini Mohon Tunggu... Lainnya - Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional

world are wide, but there's only small spot to make a mistake, Be wise, get grow, so can mature at the same time. be wise it's not easy eithout make wisely as a habit

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Solusi Berlibur Saat Tiada Mobil Pribadi

10 Januari 2017   16:31 Diperbarui: 10 Januari 2017   16:35 1149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berulang kali puteri ke-3 kami minta berlibur ke Jungle Land. Bagi mereka yang memiliki mobil pribadi, mungkin tinggal berangkat. Tapi bagi kami yang belum memiliki mobil pribadi tentu harus memikirkannya masak-masak. Sewa mobil di tengah musim liburan jelas bukan pilihan. Mengunakan mobil berbasis aplikasi juga tidak memungkinkan. Naik taksi, entah bagaimana pulangnya. Memiliki mobil pribadi di kota Jakarta adalah sebuah kebutuhan, karenanya dulu - saya merelakan untuk tiap bulan mencicil kredit mobil dan Alhamdulillah lunas setelah bertahun-tahun berjuang. Dari puteri kami masih bayi sampai akhirnya duduk di bangku SMP. Sayang ada satu kejadian hingga akhirnya saya harus merelakan mobil itu dinikmati yang lainnya dan selalu meyakini - selalu ada solusi untuk segala macam problem yang kami hadapi.

Salah satu problem yaitu ketika anak-anak ingin berlibur ke Bogor. Tak terbilang dekatnya Bogor dari Jakarta. Namun tentu, kami tak bisa serampangan memutuskannya. Naik KRL pernah kami pikirkan. Saya dan suami pun akhirnya melakukan uji coba dengan melakukan perjalanan ke Bogor dengan KRL. Naik dari Stasiun Palmerah - Tanag Abang - Bogor. Hasilnya? Kami pun memutuskan tidak mungkin mengajak anak-anak berlibur ke Bogor dengan naik KRL apalagi ke Jungle Land.

Berbeda dengan kakaknya - putri ke-3 kami memang belum pernah merasakan berlibur di Jungle Land. Putri ke-2 kami beruntung karena meskipun telah ditinggal pergi ayahnya - pihak sekolah kebetulan mengajak jalan-jalan ke Jungle Land. Kebutuhan berlibur bagi anak-anak di kota besar yang sarat dengan "beban sekolah" kerap kali memang luput dari perhatian. Begitulah kisah asiknya berlibur di Jungle Land dari si kakak membuat adiknya terus menerus meminta.  

Ditengah kebinggungan kami, mendadak seorang teman mengirimkan informasi melalui grup WA sebuah informasi.

*Big Bird Jalan-Jalan*

 >>Big Bird di Bulan Januari s/d Februari 2017 mengadakan program wisata ke sekitar Kota Bandung, Cirebon dan Jungleland, setiap Sabtu dan Minggu mulai tanggal 7 Januari s/d 26 Februari dengan jadwal & rute:

 *Big Bird Bandung*

 >>Setiap Hari Sabtu:

 Rute 1:
 Dusun Bambu Leisure Park Lembang – Rumah Mode FO Bandung – Makan Malam di area Jl. Sudirman

 Rute 2:
 Farmhouse Susu Lembang – Rumah Mode FO Bandung – Makan Malam di Paskal Food Market

 >>Setiap Hari Minggu:

 Rute 3:
 The Lodge Maribaya Lembang – Rumah Mode FO Bandung – Makan Malam di area Jl. Sudirman

 Rute 4:
 De Ranch Lembang – Rumah Mode FO Bandung – Makan Malam di Paskal Food Market

 ##Perjalanan Bandung akan dimulai dari Meeting Point Blok M Plaza jam 06.00 dan Tamini Square jam 06.30

 *Big Bird Cirebon*

 >>Setiap Hari Sabtu:

 Rute 1:
 Goa Sunyarangi – Rumah Kerang – Nasi Jamblang – Empal Gentong – Batik Trusmi

 Rute 2:
 Masjid Agung Sang Cipta Rasa – Makam Sunan Gunung Jati – Nasi Jamblang – Empal Gentong – Batik Trusmi

 >>Setiap Hari Minggu:

 Rute 1:
 Keraton Kasepuhan Cirebon – Rumah Kerang – Nasi Jamblang – Empal Gentong – Batik Trusmi

 Rute 2:
 Masjid At Taqwa – Makam Sunan Gunung Jati – Nasi Jamblang – Empal Gentong – Batik Trusmi

 ##Perjalanan Cirebon akan dimulai dari Meeting Point Blok M Plaza jam 06.00 dan Tamini Square jam 06.30. Free Welcome Drink and Snack

 *Big Bird Jungleland*

 >>1 s/d 8 Jan 2017 (Libur Sekolah) dan Setiap Sabtu & Minggu selama Januari s/d Februari 2017 Jungleland Adventure Theme Park – Kuliner di Ah Poong Pasar Apung Sentul City

 ##Perjalanan Jungleland akan dimulai dari Meeting Point ITC BSD, Bintaro Exchange, Blok M Plaza, Mal Artha Gading, jam 08.00

 • Harga Tiket sudah termasuk:
 Transportasi PP, Tiket masuk area Wisata, Toll, Parkir & BBM, Asuransi Jasa Raharja, Welcome Drink

 • Harga Tiket tidak termasuk biaya makan

 • Pembayaran max 3 jam setelah booking

 • Batas waktu booking H-1 sebelum keberangkatan

 • Tidak ada minimum pembelian tiket

 • Rombongan dengan minimum 8 peserta dapat memilih perjalanan dengan rute yang sudah tersedia.

Bak mendapatkan durian runtuh, saya langsung kegirangan. Segera saya sampaikan kabar itu kepada suami. Suami pun setuju. Namun saat terakhir, puteri pertama saya belum memberikan kepastian dia dapat ikut atau tidak. Salah satu repotnya memiliki anak baru gede (ABG) adalah mereka selalu memiliki jadwal yang lebih padat dari orang tuanya. Namun sore harinya dia pun memberikan kabar, begitulah di detik-detik terakhir, kami akhirnya menghubungi Big Bird dan untungnya masih ada 5 kursi tersisa. Langsung transfer dan segera menyiapkan berbagai perlengkapan.

Pagi harinya, seperti yang sudah saya bayangkan, kerempongan dan keributan tercipta. Mulai dari putri ke-2 saya yang ternyata masih kebinggungan memilih pakaian yang akan dikenakan hingga puteri ke-3 dan putri pertama saya yang santai, padahal harus siap di lokasi berkumpul pukul 08.00 WIB tepat. Untungnya terkejar jua dan tidak melewati batas waktu yang ditetapkan. Begitulah akhirnya perjalanan kami tempuh.  Macet tiada terbilang. Tak terbayang jika harus menyetir sendiri. Akhirnya sampai jua dilokasi dan tepat seperti yang saya bayangkan putri ke-3 saya begitu riang gembira. 

Memasuki gerbang Jungle Land yang penuh dengan berbagai makanan tradisional membuat saya ingin membeli berbagai kuliner tradisional itu. Sejumlah spot foto menarik tersebar di berbagai lokasi.  Di depan gerbang, sudah siap petugas fotografer yang menawarkan untuk memotret kami sekeluarga. Kami pun berpose dengan berbagai macam gaya. Berbeda dengan taman bermain anak-anak lainnya, letak Jungle Land di kaki gunung Salak membuat taman bermain ini terasa istimewa dan indah.

Tak hanya itu, petugas-petugas yang tersebar juga sangat ramah dan membantu. Berbagai wahan yang ditawarkan pun sangat menantang adrenalin. Tiada terbilang kegembiraan putri pertama dan puteri kedua saya menikmati berbagai wahana itu.

Kedua Bocah Mencoba Air Race
Kedua Bocah Mencoba Air Race
Bagi mereka yang memiliki sakit jantung jangan coba-coba wahana Air Race ya, karena laksana pesawat tempur - begitulah kurang lebih wahana Air Race beroperasi. Jungkir balik. Kedua puteri kami pun berteriak kegirangan. Berbeda dengan adiknya yang cemberut karena tinggi badannya belum mencukupi.  Akhirnya puteri ketiga kami merasakan keseruan saat menikmati wave singer yang sekali lagi bagi penderita sakit jantung jangan coba-coba ya. Serupa dengan ontang anting di Dufan begitulah wahana ini beroperasi.

Siap-siap berayun tinggi di Wave Singer
Siap-siap berayun tinggi di Wave Singer
Wahana yang bagi ketiga puteri kami cukup mengandung nilai edukasi diantaranya Flying Academi dan Dunia Dino. Berbagai simulator pesawat terbang menjadi wahana yang cukup menarik untuk dicoba meski harus membayar lagi. Sayangnya Putri ke-2 kami yang biasa jago main simulator mendadak trauma setelah melihat film Sully yang berkisah tentang pendaratan darurat pesawat US Airways Penerbangan 1549 di Sungai Hudson pada 15 Januari 2009. Dunia Dino menjadi tempat yang sangat menarik karena memberikan berbagai informasi yang sangat edukatif. Namun diluar dugaan, puteri ke-3 kami sampai menangis karena ketakutan melihat dino yang sengaja dibuat sedemikian rupa hingga seolah-olah hidup.

Penampakan Tyrex yang seolah-olah hidup karena dilengkapi dengan sound
Penampakan Tyrex yang seolah-olah hidup karena dilengkapi dengan sound
Berbagai penjelasan tentang dinosaurus tergolong lengkap. Bahkan ada pula petugas yang siap menjelaskan berbagai satwa lain yang ada di Indonesia. Bagaimana persebaran satwa dijaman itu diberbagai negara juga ada penjelasannya.

Persebaran Dinosaurs di dunia
Persebaran Dinosaurs di dunia
Bagi saya dan kedua putri saya cukup menghabiskan waktu yang lama untuk membaca satu demi satu berbagai informasi yang menarik di dunia dino. Sementara suami saya memilih menemani putri ke-3 kami untuk segera keluar dari wahana tersebut. Uniknya disetiap tempat selalu tersedia spot untuk berfoto dan diberikan informasi dimana spot foto yang laing pas untuk mengambil foto yang menarik.

Berfoto bersama Tyrex
Berfoto bersama Tyrex
Begitu banyaknya wahana dan terbatasnya waktu membuat kami harus memilih beberapa wahana yang tak boleh dilewatkan. Salah satunya adalah Texan Train. Serunya menjelajah berbagai wahana di Jungle Land sekaligus menikmati keindangan Gunung Salak. Ada satu peristiwa menarik sebelum kami naik di kereta tersebut, yaitu melihat ular hijau yang tengah bergelantungan di pohon.  Langsung lapor ke petugas dan melihat ular tersebut tidak membahayakan dan tidak mengarah pada pengunjung maka ular tersebut dibiarkan bebas dan bersembunyi di pepohonan. Meski demikian saat naik kereta saya memilih di sebelah kanan (dekat pohon) karena sepengetahuan saya ular kecil hijau tersebut adalah ular pucuk yang berbisa sedang yang beraktivitas di pagi hari. Meskipun bisa ular pucuk tidak berbahaya bagi manusia (berbeda jika bagi katak karena biasanya ular pucuk memangsa katak dan saya pernah melihatnya sendiri) tetap saja saya memilih bersiap menjadi pawang ular bagi ketiga puteri saya. Akan tetapi tepat seperti saya duga, ular tersebut tidak bersifat menyerang. Perjalanan Texan Train pun terasa menyenangkan. Puteri pertama kami dengan cerdas menyarankan agar kami naik di bangku paling belakang dan inilah hasil fotonya:

Naik Texan Train
Naik Texan Train
Sayangnya water flume dan raraftingan tidak sedang beroperasi. Namun sebagai gantinya kami sekeluarga memilih berbasah-basahan dengan menaiki wahana Boat Baster. "Kane banget!!" seru puteri pertama kami. (Kane artinya enak). Wahana ini aman bagi setiap usia dan aman juga bagi penderita sakit jantung. Hanya saja siapkan baju ganti karena dalam wahana tersebut kita harus perang dengan tembakan air.

Tepat seperti kami duga, kami adalah rombongan terakhir yang datang untuk menuju perjalanan berikutnya. Meski untungnya tidak melewati batas waktu yang diperjanjikan. Namun keseruan, makan gulali tradisional hingga mencetak foto dengan berbagai bentuk souvenir menarik menjadi kenangan indah yang terus dibicarakan ketiga putri kami. 

Keseruan berwisata bersama Big Bird pun terus berlanjut di Ah Poong, yang dekat dengan Jungle Land. Semua lokasi wisata memang terletak di Sentul, Bogor. Tak terkira kegembiraan berlanjut bagi ketiga puteri kami di Ah Poong. Naik perahu di dayung dengan biaya seikhlasnya, hingga memberi makan ikan. Puteri ke-3 kami berteriak kegirangan ketika perahu yang kami naiki melewati gerombolan ikan yang melompat-lompat. 

Naik sampan di Ah Poong sambil bergaya
Naik sampan di Ah Poong sambil bergaya
Bagi kami para orang tua, kebinggungan karena semua hidangan yang ditawarkan di Ah Poong menawan hasrat. Takoyakinya juga sangat luar biasa. Kelihaian si Mbak yang membuat dan keramahannya menawan kami.

Wajah gembira di Ah Poong
Wajah gembira di Ah Poong
Sayangnya karena keterbatasan waktu, kami tak sempat menjelajahi taman-taman yang ada di lokasi wisata kuliner Ah Poong.  Ditengah keterbatasan kami sebagai orang tua setidaknya ketiga puteri kami masih dapat bersenyum gembira menikmati berbagai lokasi wisata di Sentul, Bogor. Terima kasih Big Bird, serta sesiapapun yang memiliki ide untuk menyelenggarakan paket Jalan-jalan bersama Big Bird. Tak lupa terima kasih kami sampaikan pula kepada pengemudi Big Bird yang sangat santun dan enak cara mengemudikan mobilnya. 

Meskipun sangat macet baik saat berangkat maupun pulang tak terdengar sedikitpun keluhan atau tarikan nafas panjang dari Pak Sodikin dan semua itu membuat kami benar-benar menikmati wisata bersama Big Bird ini. Sepulang dari jalan-jalan, saya pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada kawan yang memberikan informasi via WA group tersebut. Jangan pernah letih berbagi informasi yang bisa jadi bagi lainnya sederhana namun bisa jadi bagi yang lainnya sangat berguna. Terakhir untuk si pemilik ide Jalan-Jalan bersama Big Bird dan Pak Sodikin pengemudi, terima kasih. Karena kepuasan kami pula, kami sengaja meluangkan waktu untuk menulis panjang lebar sebagai rasa terima kasih kami. Untuk memajukan pariwisata Indonesia memang membutuhkan berbagai terobosan yang menarik dan tak mudah menyerah saat memulai langkahnya.  

Sumber gambar: dokumen pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun