Mohon tunggu...
handrini
handrini Mohon Tunggu... Lainnya - Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional

world are wide, but there's only small spot to make a mistake, Be wise, get grow, so can mature at the same time. be wise it's not easy eithout make wisely as a habit

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sumpah Pemuda dan Revolusi Mental

28 Oktober 2015   12:46 Diperbarui: 28 Oktober 2015   12:46 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Revolusi mental sejatinya telah diajarkan oleh pencipta kita tanpa kita sadari. Mendengar kata Pemuda misalnya, saya langsung teringat Surat Al Kahfi. Mengapa??

Kondisi yang dialami sebagian besar generasi muda kita – menghadapi berbagai serbuan hal-hal negatif dalam kehidupan – narkoba, seks bebas bahkan banyak diantara generasi muda nekat bunuh diri “hanya” karena putus cinta dan berbagai permasalahan lainnya – laksana kejaran musuh yang membuah generasi muda kerap kali kehilangan keberdayaannya. Lantas apakah yang seharusnya dilakukan generasi muda?

Kembali kepada kesejatian diri manusia sebagai umatNYA.

Ingatlah.. ketika pemuda-pemuda lari dari kejaran raja lalim yang berusaha membunuh mereka ke dalam gua. Mereka pun berdoa “Wahai Tuhan kami, berikanlah kepada kami dari sisi-Mu, dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)” (QS:18:10)

Segala permasalahan yang dihadapi generasi muda saat ini sejatinya adalah permasalahan mental yang terjadi akibat kehidupan bangsa saat ini yang rusak akibat berbagai kekeliruan kebijakan negara ditambah pengaruh dari negara asing yang sistemik telah makin menjauhkan generasi muda kita dari sendi-sendi kehidupan beragama.

Terkait dengan mental – revolusi mental sejatinya juga dikenal ketika seseorang ditimpa suatu ujian yang teramat dahsyat sehingga memukul dirinya dan membuah seseorang akhirnya mengintrospeksi dan jika beruntung dia akan menemukan petunjuk yang lurus ke arah perbaikan yang diharapkannya. Revolusi atau perubahan mendasar terhadap mental harus diawali dari kesadaran diri tentang arti pentingnya diri untuk berubah ke arah yang lebih baik.

Revolusi mental bersumber dari keinginan hati diri sendiri yang bersedia dan bertekad bulat untuk berubah menjadi lebih baik. Revolusi mental membutuhkan kekuatan batin untuk istiqomah berjalan dalam perubahan menjadi diri yang lebih baik.

Arti penting keberadaan hati yang sejatinya wajib menjadi perhatian para pemimpin dalam menumbuhkembangkan mental generasi muda yang tangguh dan bertanggungjawab.

“Ketahuilah, bahwa dalam tubuh terdapat mudghah (segumpal daging), jika ia baik, maka baik pula seluruh tubuhnya. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh tubuhnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati. (HR. Bukhari dan Muslim)

Namun bagaimanakah kenyataan kebijakan-kebijakan saat ini? Marilah kita bersedia untuk tunduk dan merenung tanpa memandang rendah satu sama lainnya dan mencoba menelisik satu demi satu berbagai kebijakan yang ada.

Contoh kecilnya, bagaimana kebijakan penyiaran saat ini? Apakah pemerintah benar-benar peduli dengan mengontrol berbagai kontennya agar tayangan-tayangan penyiaran yang sudah menjadi industri kapital – sesuai dengan UU Penyiaran yang berlaku? Sekedar mengingatkan saja sedikit isi dari UU No.32 Tahun 2002 tentang Penyiaran:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun