Mohon tunggu...
handrini
handrini Mohon Tunggu... Lainnya - Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional

world are wide, but there's only small spot to make a mistake, Be wise, get grow, so can mature at the same time. be wise it's not easy eithout make wisely as a habit

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Surga Yang Tak dirindukan, Andai Semua "WIL" seperti Meirose..

19 Agustus 2015   09:57 Diperbarui: 21 Agustus 2015   10:29 1824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ibu tidak ingin kamu tumbuh dalam kebencian pada Bapak, " tutur Ibunda Arini

"Andai saja aku lebih mengenal-mu yaa Allah, aku tidak mungkin membangun kebahagiaan di atas air mata perempuan lain." Meirose

"Hari ini aku tutup dongengku dengan kesedihan. Agar ada kebahagiaan didongeng perempuan lain"- Meirose ‪

"Kamu telah menghancurkan dongengku demi menghidupkan dongengmu."
— Arini

Ada begitu banyak kutipan kalimat dari tokoh-tokoh dalam  Film #SurgaYangTakDirindukan yang menancap kuat di ingatan. Dari penelaahan rasa - film ini ternyata bukan menentang poligami seperti yang banyak dihujatkan, dengan lembut mengajarkan kepada wanita-wanita lainnya agar memiliki pemikiran dan rasa yang mulia seperti Ibunda Arini, dan Meirose.

Pria - sekali lagi - kerap kali memang akhirnya tak berdaya bertekuklutut dibawah kerling wanita (mayoritas) atau jatuh iba atau "terperangkap" pada situasi yang tak terduga, karena itulah kerap kali wanita harus menguatkan perjuangannya agar dengan tekad kuat "mengenal Allah lebih dekat" agar jangan sampai membangun kebahagiaan di atas air mata perempuan lain.

Tentu, setiap para istri berharap agar wanita-wanita di luar sana dapat memiliki budi baik seperti Meirose sehingga tak gegabah menghancurkan istana yang telah susah payah ia bangun dengan perjuangan.

Film Surga Yang Tak Dirindukan juga mengajarkan tak peduli seberapa kelam masa lalu seseorang, ia akan mampu menjadi seorang yang mulia ketika ia mampu menguatkan tekadnya untuk lebih mengenal Allah sehingga dengan lebih mengenal Allah, dia akan dapat memahami hakikat kebahagiaan dan tujuan hidup di dunia pada akhirnya termasuk salah satunya bukan mengejar kebahagiaan diri sendiri sekalipun itu akan menghancurkan dongeng orang lain melainkan sebaliknya rela menutup dongengnya sendiri dengan kesediahan agar jangan sampai membangun kebahagiaan diatas air mata perempuan lain.

Terima kasih Mbak Asma Nadia yang telah dengan cermat mampu menterjemahkan isi hati para wanita yang telah menjadi seorang istri dan sekaligus menjadi seorang ibu dengan menuangkannya dalam pilihan diksi kata yang indah dan tepat serta bahasa gambar yang cantik dalam film ini.

Bagi yang belum nonton, buruan hayuk.. film ini cocok juga untuk ditonton para suami agar jangan sampai menghancurkan dongeng wanita yang telah dipintanya dengan mengikat sumpah janji antara dia dengan Allah dan buah hati yang Allah titipkan kepadanya.

  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun