Mohon tunggu...
Handri Handri
Handri Handri Mohon Tunggu... Programmer - belajar, berlatih, dan berinovasi sejalan perkembangan zaman dan teknologi dan kesiapan diri untuk menjadi lebih baik

Nama. :Handriianus Nulle Ttl. :Haumen,18/11/1995 Jenis kelamin. : Laki laki Golongan darah :B Alamat Kel/Des : Haumeni Rt/RW. : 04/02 Kecamatan :Bikomi Utara Agama. : Khatolik Status perkawinan : Belum kawin' Kewarganegaraan :WNI Perguruan tinggi : Politeknik tunas pemuda

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tergantung pada Akar yang Lapuk, Percuma Sama-sama Lemah dan Tidak Bisa Menguatkan

28 Desember 2020   14:57 Diperbarui: 28 Desember 2020   15:32 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Wajar apabila ajakan untuk bisa berdamai dengan diri sendiri dan kerap kali d Kampanyekan.Banyak  sumber daya manusia di luar sana  yg sanga berkualitas dan potensial,tetapi mereka tllu mudah  tenggelam dlm lautan"manusia awam" pada umumnya mengapa?

Sebab mereka tidak berani mengalihkan dan menemukan  kekuatan yg ada di dlm diri sendiri.mereka membiarkan pola pikir yg di iringi  untuk  menginsyafi sesuai yg sebenarnya bertolak belakang dengan apa yg mereka impikan.mereka tidak berontak ketika jiwa keaktivitasnya  di belenggu oleh sistem. Akhir mereka hidup bak robot yg di peras tenaga dan waktu nya untuk kepentingan segolongan orang yg mampu membayar nya setiap bulan 

Jarang terlintas di kepala mereka untuk mengaplikasikan ilmu , kemampuan dan potensi untuk kemaslahatan banyak orang . sebagian besar isi kepala mereka  hanya untuk kepentingan diri sendiri.maka merek pun bekerja untuk memperoleh penghasilan  yg di habiskan untuk  hal hal yg bertujuan  untuk mengangkat derajat  di mata khalayak ramai gengsi mereka  utamakan di atas segala nya .

apa yg menjadi trend itulah yg mereka incari.selera mereka  di giring dgn muda  ole parah pengusaha.pengusaha yg memiliki modal besar.alih alih menjadi manusia produktif apalagi  pemberdaya, mereka justru tenggelam menjadi pribadi konsumtif hingga dalam kerumunan mayoritas pada umumnya.

Keinginan untuk bisa menyimbangkan kemampuan diri dengan trend masa kini memang tdk sepenuhnya salah.ini merupakan salah satu adaptasi  agar tidak hanyut  karna tidak bisa mengikuti perubahan zaman.yg menjadi masalah adalah ambisi yg melebihi kemampuan diri .

maka rasa gundah dlm hati akan tumbuh subur  seiring waktu . semakin gagal mengikuti keinginan hati yg di iringi oleh ambisi,maka semakin bersedihla dia.inilah awal mula mengapa orang menjadi sulit untuk berdamai dengan diri sendiri

Makin kini,makin ragu untuk membuang pikiran pikiran yg hanya menjadi racun dlm hidup kita, lihat lagi seberapa  mampu kantong mu memenuhi kebutuhan hidup mu.sesuaikan sejauh mana kemampuan finansial dan gaya hidup setiap hari nya.latihlah  dirimu untuk memulai  mengendalikan hasrat untuk mebeli ata bahkan menambah hutang  Hanya untuk mendapatkan sesuatu yang sebenarnya tdk terlalu kita butuhkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun