Kelompok Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) yang bekerja sama dengan penelitian payung dosen mengadakan kunjungan ke SMAN 1 Sumberpucung tepatnya berlokasi di Jalan Nusa Mentaraman Jati Guwi, Jatiguwi, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Jawa Timur.Â
Kunjungan rombongan dosen dan kelompok mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang pada 9 September 2021 ini bertujuan untuk melakukan pendampingan guru penggerak reflektif tinjauan LS-LC (Lesson study for Learning Community) pembelajaran Era Abad-21.Â
Workshop penggerak reflektif tinjauan LS-LC diikuti oleh 9 guru yang terbagi dalam 3 mata pelajaran berbeda, yaitu Bahasa Indonesia, IPA, dan IPS, sedangkan untuk tim PMM sendiri terdiri dari 3 orang dosen, yaitu Ibu Dr. Rr. Eko Susetyarini., M.Si sebagai ketua pelaksana workshop, Ibu Dra. Roimil Latifa., MM., M.Si, dan Bapak Dr. Ainur Rofieq., M.Kes sebagai pelaksana.Â
Adapun staff asisten dosen, yaitu Fitroh Nilla Prastika Hapsari., S.Pd dan juga kelompok dari mahasiswa PMM sendiri yaitu, Fadiatul Ainiah sebagai ketua koordinasi kelompok PMM dibantu oleh anggota kelompok, yaitu, Hanifa Rizky Rahmawati, Larasati Dwi Cahyaning Putri, Rafitra Ferninda Putri, Khairunnisak, dan Indrawan.Â
Meskipun dilaksanakan pada masa pandemi Covid-19, tidak mematahkan semangat tim PMM dari Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang dalam melaksanakan tugas dan penelitian, tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran Kementrian Kesehatan RI.
Latar belakang dari adanya kegiatan workshop guru penggerak LS-LC ini adalah untuk meningkatkan dan memperbaiki kualitas pembelajaran di Indonesia yang mana menonjolkan peran siswa untuk lebih proaktif serta memiliki sudut pandang dalam memproses materi dari guru lebih kritis dan mendalam dan peran guru hanya sebagai fasilitator.Â
Selain itu, study dengan metode LS-LC juga merupakan kebijakan pemerintah dalam program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) yang dicanangkan oleh Kemdikbud RI pada era Abad-21 ini.
Kegiatan yang diberikan untuk melatih para guru dalam pengenalan metode LS-LC adalah para dosen dari tim PMM memberikan pembekalan berupa materi yang menjelaskan dari metode pembelajaran LS-LC.Â
Kemudian, pada guru diminta untuk mengamati video yang telah dipersiapkan oleh tim PMM yang mana pada akhirnya dilakukan proses transkrip isi video sesuai dengan form LS-LC.Â
Form yang terdapat dalam MS. Excel tersebut digunakan untuk menganalisis apakah guru dalam mengajar menggunakan metode yang berpusat pada siswa atau sebaliknya yaitu berpusat pada guru.Â
Mayoritas pembelajaran di Indonesia masih menerapkan metode Teacher Centered Approach atau pendekatan berpusat pada guru.Â
Tujuan akhir guru SMAN 1 Sumberpucung diberikan pelatihan metode LS-LC agar dapat menjadi pelopor para guru di sekolah lainnya yaitu pembelajaran akan lebih efektif dan mengena apabila menggunakan metode LS-LC yang mengutamakan siswa sebagai pusat pembelajaran.Â
Selanjutnya, kegiatan disambung dengan penjelasan materi dari Indrawan yang menjelaskan aplikasi sebagai pembuatan video pembelajaran interaktif sehingga guru dapat menerapkannya ketika pembelajaran online pada masa pandemi.
Kegiatan yang diberikan tidak hanya berhenti dalam satu pertemuan itu saja. Pemantauan secara online melalui WhatsApp Group terus dilakukan guna membantu guru-guru dalam menyelesaikan program PMM Workshop Penggerak Guru Reflektif Berbasis Tinjauan LS-LC.Â
Dengan demikian, adanya program PMM sekaligus penelitian payung dosen ini dapat menjadi salah satu penggerak dan pelopor para guru di Indonesia yang belum mengenal metode pembelajaran LS-LC sehingga kualitas pendidikan di Indonesia dapat menjadi lebih baik dan mampu bersaing dengan negara-negara lainnya untuk menghadirkan penerus bangsa yang inovatif dan berwawasan luas pada Era Abad-21.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H