Tujuan akhir guru SMAN 1 Sumberpucung diberikan pelatihan metode LS-LC agar dapat menjadi pelopor para guru di sekolah lainnya yaitu pembelajaran akan lebih efektif dan mengena apabila menggunakan metode LS-LC yang mengutamakan siswa sebagai pusat pembelajaran.Â
Selanjutnya, kegiatan disambung dengan penjelasan materi dari Indrawan yang menjelaskan aplikasi sebagai pembuatan video pembelajaran interaktif sehingga guru dapat menerapkannya ketika pembelajaran online pada masa pandemi.
Kegiatan yang diberikan tidak hanya berhenti dalam satu pertemuan itu saja. Pemantauan secara online melalui WhatsApp Group terus dilakukan guna membantu guru-guru dalam menyelesaikan program PMM Workshop Penggerak Guru Reflektif Berbasis Tinjauan LS-LC.Â
Dengan demikian, adanya program PMM sekaligus penelitian payung dosen ini dapat menjadi salah satu penggerak dan pelopor para guru di Indonesia yang belum mengenal metode pembelajaran LS-LC sehingga kualitas pendidikan di Indonesia dapat menjadi lebih baik dan mampu bersaing dengan negara-negara lainnya untuk menghadirkan penerus bangsa yang inovatif dan berwawasan luas pada Era Abad-21.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H