Selain itu ketika Presiden melawat, melakukan perjalanan kenegaraan keluar negeri  Ibu Negara dengan didampingi oleh Ibu Negara tuan rumah (negara yang dikunjungi) dapat mewakili negara dalam acara-acara internasional.
Kunjungan- kunjungan kenegaraan seperti itu bisa untuk memperkuat hubungan diplomatik antara negara.
Sebagaimana telah dijelaskan di atas Ibu Negara bisa memilih kegiatan yang memperjuangkan isu-isu penting seperti hak-hak perempuan, pendidikan, kesehatan, atau isu-isu sosial lainnya yang menjadi perhatian publik.
Ibu Negara juga dapat menjadi duta pariwisata negara dengan mempromosikan pariwisata dan budaya negaranya dalam acara-acara internasional.
Seperti ketika berkunjung ke negara-negara lain mendampingi suaminya menggunakan baju Nasional yang menarik perhatian masyarakat International.
Di negara-negara tertentu kadang-kadang Ibu Negara lebih menonjol daripada Kepala Negaranya sendiri.
Keunggulannya dibanding suaminya bukan dalam kekuasaan politik di pemerintahan, tetapi dalam hal kepribadiannya yang simpatik dan sangat mengayomi sebagai layaknya seorang ibu.
Sehingga menjadikannya sebagai simbol kesatuan dan identitas nasional bagi rakyat negara tersebut.
Dengan demikian kehadirannya dapat memperkuat rasa persatuan dan kebanggaan nasional.
Misalnya Emperatriz Masako dari Jepang, sebagai istri dari Kaisar Naruhito, sering dianggap sebagai simbol kesatuan dan identitas nasional Jepang. Beliau dikenal karena kehadiran yang elegan dan kecerdasannya.
Walaupun peran dan fungsi ibu negara bisa berbeda-beda di setiap negara tergantung pada tradisi, budaya, dan sistem pemerintahan yang ada, namun semua menyadari bahwa keberadaannya penting dalam Sistim Ketatanegaraan.