Misalnya  penggunaan teknologi elektronik seperti e-KTP (Kartu Tanda Penduduk elektronik) memungkinkan penyimpanan dan akses informasi yang lebih mudah dan cepat.
Penyimpanan data pribadi secara elektronik membantu pemerintah dalam manajemen data penduduk, serta mempermudah individu dalam mengakses layanan dan melakukan transaksi.
Di balik kemudahan tersebut, juga tersembunyi kelemahan yang berbahaya. Sebagaimana pemberitaan media massa bahwa pada bulan November 2023 ada dugaan data pribadi yang tersimpan di server Komisi Pemilihan Umum dijebol dan diperjual belikan oleh hacker.
Contoh lain yang juga merupakan teknologi eletronik yaitu penggunaan uang elektronik.
Metode pembayaran digital seharusnya membawa keamanan yang lebih tinggi dalam transaksi karena menyangkut uang.
Pihak bank sebagai pebisnis yang menikmati keuntungan penggunaan uang elektronik sangat tergantung kepada sistem keamanan yang canggih untuk meminimalkan risiko penipuan atau pencurian identitas.
Masyarakat menikmati keuntungan dengan pengalaman sehari-hari menggunakan Jasa perbankan melalui uang elektronik.
Dengan adanya uang elektronik memungkinkan transaksi non-tunai yang lebih cepat, bahkan dari jarak jauh.
Segala kenikmatan dan kenyamanan tersebut bisa berubah menjadi petaka apabila sistim teknologi eletronik yang digunakan tidak aman.
Memang diakui bahwa penggunaan uang elektronik meningkatkan efisiensi dalam berbagai aspek keuangan dan perdagangan.
Penggunaan teknologi elektronik terus berkembang seiring waktu. Hal ini menciptakan ruang untuk inovasi baru, seperti teknologi biometrik dalam kartu identitas atau sistem pembayaran yang lebih aman dan mudah digunakan.