Membakar Sampah Merupakan Salah Satu Penyebab Polusi Udara.
Oleh Handra Deddy Hasan
Dalam sebulan terakhir pembicaraan tentang polusi udara Jakarta dan sekitarnya menjadi topik yang sangat sexy.
Semua orang dari berbagai level membicarakan nya, dari orang nomor satu Indonesia seperti Presiden, Menteri, Pegawai Negeri dan sampai tukang gorengan terlibat berkicau.
Masalahnya karena sudah lama kota Jakarta dan sekitarnya mempunyai prestasi negatif bertengger menjadi kota yang paling kotor udaranya di dunia.
Berdasarkan situs IQAir, Rabu (9/8/2023) sekitar pukul 08.00 WIB, kualitas udara Jakarta dalam kondisi tidak sehat. Indeks kualitas udara (AQI) Jakarta mencapai 165 menempati nomor 3 terburuk di Dunia (Kompas, Kamis, 10/8/2023).
Presiden Jokowi sampai curhat kepada Menteri Pariwisata dan Kreatif Sandiaga Uno dengan menyatakan bahwa sudah 4 minggu sakit, kurang sehat karena polusi udara Jakarta.
Jangan-jangan itu sebabnya Presiden tidak betah di Jakarta, sekarang sedang di Afrika, sebelumnya ke Sumatera Utara (cuma bercanda, jangan dimasukkan ke hati).
Jadi saking buruknya kualitas udara Jakarta dan sekitarnya telah berakibat kesehatan penduduknya menurun. Semua orang berteriak agar Pemerintah mencari solusi, termasuk dokterpun sebagai pihak yang diuntungkan karena banyaknya orang yang sakit juga tidak menyukai keadaan ini.
Menjawab keresahan ini akhirnya Presiden melakukan Rapat Terbatas dengan pembantu-pembantunya (bukan pembantu rumah tangga) dan menghasilkan beberapa kebijakan yang akan diambil oleh pemangku kebijakan (stake holder)