Mohon tunggu...
Handra Deddy Hasan
Handra Deddy Hasan Mohon Tunggu... Pengacara - Fiat justitia ruat caelum

Advokat dan Dosen Universitas Trisakti

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Etika Naik Bullet Train Shinkansen Jepang bagi Wisatawan

8 Juli 2023   15:26 Diperbarui: 9 Juli 2023   18:50 1276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang dalam gerbong Shinkansen (Sumber gambar: Dokumentasi pribadi)

Oleh Handra Deddy Hasan

Dalam beberapa bulan lagi, yaitu pada 1 Oktober 2023 Kereta Cepat Jakarta - Bandung bakal beroperasi secara komersial. Untuk sementara melalui pendaftaran secara online masyarakat bisa menjajal bagaimana rasanya naik kereta cepat Jakarta Bandung mulai tanggal 18 Agustus 2023 mendatang.

Kereta Cepat Jakarta Bandung beroperasi sebagai Jakarta-Bandung Express EMU adalah sebuah layanan kereta api berkecepatan tinggi pertama di Indonesia dan Asia Tenggara. Kereta api ini memiliki kecepatan operasional hingga 350 km/per jam yang menghubungkan Tegalluar di Bandung, Jawa Barat dengan Halim di Jakarta Timur.

Dengan headway 20-30 menit (lebih lama dari Shinkansen yang 15 menit sekali), Kereta Cepat Jakarta Bandung akan hadir dengan banyak pilihan waktu perjalanan sehingga jarak Jakarta-Bandung akan ditempuh hanya dalam waktu 36 hingga 44 menit. 

Perjalanan Jakarta Bandung akan lebih singkat dan fleksibel agar masyarakat bisa beraktivitas lebih maksimal.

Ruang dalam gerbong Shinkansen (Sumber gambar: Dokumentasi pribadi)
Ruang dalam gerbong Shinkansen (Sumber gambar: Dokumentasi pribadi)

Sementara Jepang jauh lebih dahulu dari kita dengan Kereta Shinkansen. Kereta Shinkansen adalah sistem kereta peluru atau kereta cepat yang terkenal di Jepang. Dikenal juga sebagai "bullet train", Shinkansen adalah salah satu dari beberapa sistem kereta cepat yang ada di dunia dan telah menjadi simbol transportasi Jepang yang efisien dan canggih.

Shinkansen pertama kali diresmikan pada tahun 1964 dengan jalur Tkaid Shinkansen yang menghubungkan antara Tokyo dan Osaka, dalam rangka penyelenggaraan Olimpiade Tokyo.

Shinkansen ini merupakan kereta peluru pertama di dunia dan mengubah paradigma transportasi di Jepang serta mempercepat perjalanan antara dua kota tersebut.

Shinkansen terkenal karena kecepatan dan ketepatan waktu yang tinggi. Namun jenis kereta Shinkansen lebih lambat dibandingkan kereta cepat Bandung Indonesia yaitu dengan kecepatan maksimum hanya sekitar 320 km/jam, dengan kecepatan rata-rata sekitar 240-300 km/jam. 

Namun Shinkansen terkenal karena tingkat keandalannya yang tinggi, dengan rata-rata keterlambatan dalam hitungan detik. Kita tunggu Kereta Cepat Jakarta Bandung setelah beroperasi secara penuh nantinya, apakah juga handal dalam ketepatan waktu.

Shinkansen memiliki jalur-jalur yang saling terhubung yang membentang ke berbagai kota utama di Jepang. Saat ini, terdapat beberapa jalur utama Shinkansen yang menghubungkan Tokyo dengan kota-kota seperti Osaka, Nagoya, Fukuoka, Sendai, dan banyak lagi. Selain itu, jalur-jalur baru terus dikembangkan dan direncanakan untuk menghubungkan kota-kota lainnya.

Shinkansen menawarkan beberapa kelas layanan yang berbeda, seperti kelas unggulan (Green Car), kelas bisnis, dan kelas ekonomi. Kereta Shinkansen umumnya dilengkapi dengan fasilitas modern, seperti kursi yang nyaman, meja lipat, tempat penyimpanan bagasi, dan toilet. Beberapa kereta juga dilengkapi dengan fasilitas Wi-Fi gratis.

Keamanan merupakan prioritas utama dalam sistem kereta Shinkansen. Shinkansen dilengkapi dengan sistem keamanan dan pengendalian yang canggih, termasuk sistem pengendalian kecepatan otomatis (ATC) dan sistem penghentian darurat. 

Sebagai hasilnya, Shinkansen memiliki rekam jejak keamanan yang sangat baik, dengan catatan kecelakaan yang sangat rendah dalam sejarah operasionalnya.

Kereta Shinkansen telah menjadi contoh sukses dalam transportasi massal dan menjadi salah satu ikon Jepang yang paling dikenal di seluruh dunia. Inovasi dan teknologi yang terus dikembangkan dalam sistem Shinkansen telah mempengaruhi perkembangan kereta cepat di negara lain dan menjadi model bagi sistem transportasi lainnya.

Tokyo Station (Sumber gambar: Dokumentasi pribadi)
Tokyo Station (Sumber gambar: Dokumentasi pribadi)

Shinkansen Salah Satu Transportasi yang Harus Dicoba Wisatawan

Bagi wisatawan yang akan menikmati obyek wisata di Jepang dengan cara termurah menggunakan kereta cepat Shinkansen adalah dengan membeli JR Pass (Japan Rail Pass) di negara asal keberangkatan. 

Dengan membeli JR Pass selain dapat membeli tiket Shinkansen murah bagi wisatawan juga dapat menggunakan tiket untuk berkeliling di dalam kota selama jangka waktu JR Pass masih berlaku. 

JR Pass merupakan tiket terusan, selain bisa digunakan untuk Shinkansen juga bisa digunakan untuk naik kereta jaringan lokal JR atau yang bekerja sama dengan jaringan JR.

Bagi wisatawan yang budget cekak dan aktif sangat bermanfaat menggunakan JR Pass. Misalnya untuk bepergian ke tempat wisata di Tokyo seperti Harajuku, Shibuya, Tokyo Station, Shin Okubo (Korean Town), Kuil Asakusa, Odaiba, Ginza bisa menggunakan JR Pass sepuas hati tanpa dikenakan biaya lagi, selama kartu masih berlaku.

JR Pass yang sudah siap digunakan (Sumber gambar: Dokumentasi pribadi)
JR Pass yang sudah siap digunakan (Sumber gambar: Dokumentasi pribadi)

JR Pass (Japan Rail Pass) adalah tiket kereta yang dikeluarkan oleh Japan Railways Group (JR Group) yang memberikan akses tidak terbatas ke jaringan kereta JR di seluruh Jepang. JR Pass memungkinkan pemegangnya untuk menggunakan kereta Shinkansen, kereta lokal, dan kereta bus JR dalam periode waktu tertentu.

Terdapat tiga jenis Shinkansen Tokaido-Sanyo, yaitu Nozomi, Hikari, dan Kodama. Nozomi Shinkansen berhenti di lebih sedikit stasiun dibandingkan dua shinkansen lainnya, dan merupakan rute tercepat menuju daerah Kansai di Kyoto, Osaka , Kobe , dan seterusnya. Namun pemegang tiket JR Pass tidak bisa naik jenis Shinkansen Nozomi, hanya bisa jenis Hikari dan Kodama.

Untuk membeli JR Pass di Indonesia, kita dapat melakukannya melalui agen perjalanan resmi yang bermitra dengan JR Group, seperti agen perjalanan yang khusus menangani perjalanan ke Jepang dengan melampiri dengan copy paspor. JR Pass juga bisa dibeli secara online di Indonesia.

Tiket kereta JR Pass merupakan tiket kereta terusan, sehingga harga JR Pass bervariasi tergantung pada durasi dan kelas yang dipilih. Umumnya, JR Pass tersedia dalam pilihan 7 hari, 14 hari, dan 21 hari. 

Harga juga dapat berbeda antara JR Pass untuk wisatawan asing dan untuk penduduk Jepang. Untuk wisatawan asing, JR Pass lebih ekonomis dibandingkan dengan membeli tiket kereta individual untuk perjalanan jarak jauh di Jepang. 

Sebagai perbandingan harga normal Shinkansen sekali jalan dari Tokyo ke Osaka sekitar Rp1.700.000,- (satu juta tujuh ratus rupiah) apabila dikurs ke Rupiah.

Sedangkan untuk saat ini JR Pass ekonomi 7 hari dewasa Rp3.150.000 (tiga juta seratus lima puluh ribu rupiah) dan untuk anak Rp 1,600,000 (satu juta enam ratus ribu rupiah). JR Pass terusan ini bisa dipakai sepuasnya bolak balik selama jangka waktu 7 hari.

Sebagai catatan, menurut sumber yang layak dipercaya (Majalah Tokyo Cheapo) mulai bulan Oktober 2023, pemerintah Jepang akan menaikkan harga ini dua kali lipat lebih (69 persen)

Tiket JR Pass yang telah dibeli di Indonesia tidak bisa berlaku begitu saja ketika akan digunakan di Jepang. Sebelum menggunakan JR Pass di Jepang, kita harus datang dulu ke kantor JR Pass yang ada di stasiun-stasiun besar di Jepang, seperti Tokyo Station, Yokohama Station dengan membawa tiket yang kita beli di Indonesia untuk ditukar dengan tiket yang bisa digunakan di Jepang.

Kantor JR Pass di Yokohama Station (Sumber gambar: Dokumentasi pribadi)
Kantor JR Pass di Yokohama Station (Sumber gambar: Dokumentasi pribadi)

Tiket yang sudah kita peroleh untuk digunakan di Jepang tidak boleh hilang atau rusak, karena tidak bisa direissue (dicetak lagi). Kadang-kadang walaupun tidak rusak tiket yang kita punya tidak bisa digunakan melalui mesin pembaca tiket yang disediakan (tidak berfungsi) pada waktu masuk dan keluar stasiun. 

Dalam keadaan demikian jangan panik, karena tiket masih bisa digunakan dengan cara lain, yaitu dengan cara menunjukkan tiket yang kita punyai kepada petugas dan kita akan dipersilakan masuk dan keluar stasiun melalui jalur khusus.

Etika Naik Shinkansen bagi Wisatawan.

Bagi wisatawan di Jepang, mengetahui etika merupakan hal penting ketika naik kereta Shinkansen di Jepang, agar tidak mengganggu penumpang lain.

Saat menunggu di stasiun, pastikan untuk antri dengan rapi sesuai dengan tanda-tanda dan garis yang ditentukan. Jepang sangat menghargai antrean yang teratur dan menghormati hak orang lain.

Shinkansen terkenal dengan keakuratan jadwalnya. Usahakan untuk tiba di stasiun tepat waktu agar tidak mengganggu penumpang lain dan menghargai jadwal keberangkatan yang telah ditetapkan. Sehingga kalau mengambil karcis Shinkansen yang reservasi usahakan sediakan waktu yang layak untuk sampai di stasiun tepat waktu. 

Kecuali kita menggunakan Shinkansen non reservasi yang ada setiap saat dengan perbedaan headway 15 (Lima belas menit) menit sekali, dengan konsekuensi selama perjalanan berdiri, karena tempat duduk penuh. 

Biasanya jejeran kereta Shinkansen reservasi berada di tengah rangkaian gerbong, sedangkan yang non reservasi berada di depan dan belakang rangkaian kereta.

Tiket Shinkansen reservasi, ada no tempat duduknya (Sumber gambar: Dokumentasi pribadi)
Tiket Shinkansen reservasi, ada no tempat duduknya (Sumber gambar: Dokumentasi pribadi)

Jepang memiliki standar kebersihan yang tinggi. Pastikan untuk menjaga kebersihan di dalam kereta dengan membuang sampah di tempat yang ditentukan dan menjaga kerapihan tempat duduk.

Shinkansen adalah tempat yang tenang di mana orang-orang biasanya beristirahat atau bekerja. Hindari berbicara dengan suara keras atau menggunakan telepon di dalam kereta. 

Jika perlu menelepon, gunakan mode diam atau pergi ke area khusus untuk telepon. Khusus bagi wisatawan Indonesia yang berombongan, hal ini yang sering dilanggar dan membuat penumpang lain terganggu. Biasanya wisatawan Indonesia suka berbicara antara sesamanya dan tertawa keras di dalam kereta shinkansen.

Jepang memiliki kebijakan "no fragrance" di dalam kereta. Hindari menggunakan parfum atau minyak wangi yang kuat. Kalau ada yang sakit kepala agar hindari menggunakan salep gosok yang berbau keras. 

Selain itu, hindari membawa makanan yang berbau menyengat di dalam kereta (sejenis duren). Apabila kita ingin makan atau minum, gunakan area yang disediakan di dalam kereta atau di stasiun.

Merokok adalah hal yang dilarang di dalam Shinkansen. Jika harus dan perlu merokok, gunakan area merokok yang tersedia di stasiun sebelum atau setelah perjalanan.

Apabila ingin mendengarkan musik atau menonton video di dalam kereta, agar tidak berisik gunakan headset agar tidak mengganggu penumpang lain.

Apabila naik Shinkansen yang tidak reservasi (tidak ada nomor tempat duduk) dan terdapat kursi prioritas untuk lansia, ibu hamil, dan orang dengan kebutuhan khusus. Jika menggunakan kursi ini dan ada penumpang yang membutuhkannya, berikan kursi tersebut dengan sopan.

Kereta Sinkansen menggunakan kursi reclining seats, di mana punggung kursi dapat direbahkan. Berdasarkan etika di Shinkansen, kita tidak bisa menurunkan dan menaikkan reclining seats seenaknya. 

Apabila dibelakang tempat duduk kita ada penumpang lain, maka untuk menurunkan punggung kursi secara etika kita harus meminta izin kepada penumpang yang dibelakang tersebut.

Dengan mengikuti etika ini, kita akan terhindar jadi orang aneh mendapat tatapan hukuman dari penumpang lain dan akan membantu menciptakan pengalaman yang nyaman, menyenangkan bagi semua penumpang Shinkansen di Jepang.

Petugas Shinkansen akan Mondar Mandir Secara Berkala di Kereta

Ketika naik kereta Shinkansen, kalau kita perhatikan petugas akan mondar mandir secara berkala berjalan dari gerbong ke gerbong lain agar etika dan keamanan penumpang terjaga dengan tertib.

Petugas Shinkansen bertanggung jawab untuk memastikan keamanan penumpang selama perjalanan. Dengan melakukan pemantauan berkala di kereta, mereka dapat memastikan bahwa tidak ada situasi darurat atau keadaan yang membahayakan keamanan penumpang, seperti kebakaran, kecelakaan, atau perilaku yang mencurigakan.

Kadang-kadang apabila diperlukan Petugas Shinkansen juga memeriksa tiket penumpang secara berkala untuk memastikan bahwa semua penumpang memiliki tiket yang sah. Ini membantu mencegah penumpang yang tidak membayar tiket atau melakukan penumpangan secara ilegal.

Selain itu Petugas Shinkansen siap memberikan bantuan kepada penumpang jika diperlukan. Mereka dapat memberikan informasi tentang rute, stasiun tujuan, atau fasilitas di dalam kereta.

Jika ada penumpang yang membutuhkan bantuan khusus, seperti orang tua atau difabel, petugas akan membantu mereka dengan membawa barang bawaan, memberikan tempat duduk prioritas, atau memberikan bantuan lainnya, termasuk memberikan informasi penggunaan smart toilet bagi wisatawan asing yang membutuhkan karena hanya menggunakan petunjuk bahasa Jepang.

Petugas Shinkansen juga melakukan pemantauan dan pemeliharaan kecil di dalam kereta selama perjalanan. Mereka memastikan bahwa semua fasilitas di dalam kereta berfungsi dengan baik, seperti sistem pencahayaan, pendingin udara, toilet, dan lainnya. Jika ada kerusakan atau masalah teknis yang ditemukan, petugas akan mencatatnya untuk diperbaiki nanti.

Terkadang, petugas Shinkansen juga bertanggung jawab untuk mengatur ulang tempat duduk penumpang jika diperlukan. Misalnya, jika ada penumpang yang memiliki tiket dengan nomor kursi yang sama, atau jika ada penumpang yang ingin duduk bersama keluarganya, petugas akan membantu mengatur ulang tempat duduk agar semua penumpang dapat duduk dengan nyaman.

Tujuan utama dari aktivitas petugas Shinkansen yang mondar-mandir di kereta adalah untuk menjaga keamanan, memberikan pelayanan yang baik kepada penumpang, dan memastikan bahwa perjalanan dengan Shinkansen berjalan dengan lancar dan nyaman bagi semua penumpang.

Yang menarik adalah setiap Petugas Shinkansen akan meninggalkan setiap gerbong yang dikunjunginya, terakhir mereka akan berjalan mundur dibarengi dengan membungkuk dalam-dalam untuk memberikan penghormatan kepada seluruh penumpang di gerbong tersebut. Dengan aksi petugas shinkansen tersebut betul-betul terasa corak kita sedang berada di kereta Jepang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun