Mohon tunggu...
Handoko
Handoko Mohon Tunggu... Programmer - Laki-laki tua yang masih mencari jati diri.

Lulusan Elektro, karyawan swasta, passion menulis. Sayang kemampuan menulis cuma pas-pasan. Berharap dengan join ke kompasiana, bisa dapat pembaca yang menyukai tulisan-tulisan receh saya.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Ambil Hikmah dari Pandemi Covid, Ubah Paradigma tentang Kerja

19 Oktober 2021   14:05 Diperbarui: 19 Oktober 2021   14:15 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gbr diambil dari Kompas.com

Pandemi Covid adalah bagian dari kehidupan. 

Sama seperti hal-hal lain dalam kehidupan, baik atau buruknya dia, kitalah yang menentukan. Musibah bisa mendatangkan kebaikan ketika kita tahu bagaimana mengambil hikmahnya. Sementara rejeki dan berkat bisa mendatangkan keburukan, bila kita terlena olehnya.

Masih ingatkah foto tentang langit biru yang cerah, yang diambil saat pandemi baru terjadi dan seluruh dunia membatasi kegiatan mereka. Entah negara-negara yang dengan ketat menerapkan lockdown, atau seperti Indonesia yang memilih pembatasan yang lebih longgar semacam PSBB.

Mestinya itu bisa menjadi sebuah gambaran yang menguatkan motivasi kita untuk mencapai net zero emissions.

Yang pertama bahwa net zero emission itu bisa dicapai dan yang tidak kalah pentingnya betapa kualitas hidup kita bisa menjadi lebih baik, ketika net zero emission itu tercapai.

Pandemi Covid sudah membuktikan bahwa ada banyak bentuk aktivitas kita sehari-hari, yang sebenarnya bisa digantikan dengan bentuk aktivitas lain yang lebih ramah lingkungan. 

Salah satu yang menurut saya cukup banyak menyumbang berkurangnya polusi di masa-masa PSBB itu adalah himbauan untuk bekerja, belajar dan beribadah di rumah masing-masing.

Dalam tulisan ini saya ingin khusus menyoroti, salah satu dari tiga bentuk aktivitas yang mengalami perubahan saat PSBB, yaitu bekerja dari rumah, atau wfh. Kegiatan bekerja, sampai saat ini, pada umumnya masih lekat dengan pemikiran bahwa orang yang bekerja itu harus, berangkat pagi-pagi benar, berada di kantor sampai sore, dan kemudian pulang ke rumah. 

Seandainya ada orang yang seharian di rumah saja, emak-emak julid, tetangga sebelah rumah pun mulai kasak-kusuk, "Kerjanya apaan sih? Kok bisa seharian di rumah saja, tapi duitnya banyak? Jangan-jangan pelihara tuyul atau babi ngepet."

Padahal kenyataannya dengan kemajuan teknologi informasi saat ini, ada sangat banyak pekerjaan yang bisa dikerjakan di mana saja, asal ada akses internet dan perangkat yang menunjang.

Bayangkan saja ada berapa banyak penghematan energi yang bisa dilakukan, jika semua jenis pekerjaan yang bisa dilakukan dari rumah, cukup dilakukan dari rumah tanpa harus pergi ke kantor.

Ada penghematan energi untuk transportasi pulang-pergi dari rumah ke kantor. Kantor sendiri juga menghemat biaya listrik, air dan perawatan gedung. Sementara karyawan yang bersangkutan, bisa memiliki lebih banyak waktu untuk keluarga. Meskipun misalnya selama jam kantor dia harus siap dihubungi kapan saja, dsb; minimal tidak ada waktu yang terbuang hanya untuk bermacet-macetan dalam perjalanan ke kantor, atau pulang ke rumah.

Jalanan jadi berkurang kepadatannya sehingga kemacetan bisa dikurangi, atau bahkan hilang. Artinya tidak ada itu, buang-buang energi sia-sia karena mobil yang terus menyala padahal tidak bisa bergerak ke mana-mana.

Sebuah perubahan yang sudah terbukti bisa dilakukan, karena ada cukup banyak karyawan dan perusahaan yang terpaksa menerapkan WFH saat pandemi sedang genting-gentingnya itu. Hasilnya pun terlihat nyata berhasil mengurangi polusi dan kemacetan di jalan secara signifikan.

Demikian pula rapat-rapat penting dilakukan secara online. Mereka yang biasanya seminggu sekali, atau terkadang lebih, berpergian dengan pesawat terbang untuk bertemu muka dan melakukan rapat penting, pada saat PSBB, mau tidak mau, harus melakukannya secara online.

Sekali lagi bayangkan berapa banyak penghematan yang terjadi di sana.

Lalu mengapa selewat pandemi, para pemilik perusahaan, seakan-akan berlomba mengembalikan karyawannya pada kebiasaan lama, untuk bekerja di kantor? Mengapa berkeras pada paradigma yang lama, jika kemajuan teknologi sudah menunjang ke arah perubahan yang lebih baik?

Sebenarnya bukan hanya wfh saja. Ada juga percepatan penggunaan kemajuan teknologi informasi di berbagai macam kegiatan, sebagai akibat dari adanya Pandemi Covid, misalnya pelayanan dokter online. Dengan pelayanan dokter online, seseorang yang membutuhkan nasehat medis, cukup melakukannya dari rumah.

Lagi-lagi ada efek penghematan energi dan mengurangi kepadatan jalan raya.

Lebih jauh lagi, meski mungkin masih menjadi bahan perdebatan, adalah kelas online. Memang saat ini kelas online dalam kenyataannya masih sering membebani orang tua, terutama bagi siswa yang masih muda.

Akan tetapi seharusnya, untuk mereka yang sudah lebih dewasa, misalnya para mahasiswa, tidak ada yang salah dengan pengajaran dengan bentuk online, karena memang di jenjang itu, mereka dituntut lebih aktif dan mandiri dalam proses belajar-mengajar, sebagai salah satu bentuk persiapan untuk terjun di dunia kerja.

Tentu saja tiap bentuk perubahan, seperti biasa membawa ketidak nyamanan pada kita yang sudah terbiasa dengan pola aktivitas yang lama.

Ada keengganan dan terkadang kekhawatiran yang tidak punya dasar alasan yang kuat.

Sekali lagi pertanyaannya, jika perubahan itu terbukti bisa dilakukan dan terbukti membawa dampak yang positif, kenapa tidak?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun