Mohon tunggu...
Handoko
Handoko Mohon Tunggu... Programmer - Laki-laki tua yang masih mencari jati diri.

Lulusan Elektro, karyawan swasta, passion menulis. Sayang kemampuan menulis cuma pas-pasan. Berharap dengan join ke kompasiana, bisa dapat pembaca yang menyukai tulisan-tulisan receh saya.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Apakah Kemajuan Teknologi A.I. Sudah Mendekati Sains Fiksi?

23 September 2021   14:56 Diperbarui: 23 September 2021   15:01 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A.I. tidak perlu menjadi lebih cerdas dari manusia untuk menjadi sebuah ancaman bagi manusia.

Bahkan A.I. tidak perlu menjadi secerdas manusia untuk menjadi ancaman bagi manusia.

Asalkan A.I. cukup cerdas dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan atau fungsi-fungsi tertentu saja, mereka sudah bisa menjadi ancaman bagi manusia. Misalnya produk buatan Elon Musk sendiri, mobil yang bisa menyetir sendiri. Bayangkan ada berapa lowongan pekerjaan yang akan hilang, jika semua mobil sudah bisa menyetir dirinya sendiri, pergi ke tempat yang diinginkan pemiliknya? 

Kalau seluruh mesin-mesin di pabrik sudah bisa bekerja cukup dengan A.I. yang memang tidak secerdas manusia, tapi sudah cukup cerdas untuk melakukan apa yang menjadi tugasnya, tanpa perlu dioperasikan manusia lagi. Berapa lowongan pekerjaan yang akan hilang? 

Memang akan digantikan dengan munculnya lowongan pekerjaan bagi engineer atau perancang sistem A.I., tapi hanya cukup satu tim perancang sistem untuk menghasilkan ratusan ribu atau bahkan jutaan robot. 

Hanya butuh satu tim kecil engineer, untuk merawat dan memperbaiki puluhan bahkan ratusan robot. Jadi munculnya lapangan pekerjaan yang baru, tidak akan cukup besar untuk menggantikan lapangan pekerjaan yang hilang.

Bayangkan juga, kerusakan yang akan terjadi, ketika salah satu mobil itu mengalami gangguan pada A.I.nya sehingga gagal mengenali seorang pejalan kaki.

Dan jarak antara teknologi A.I. saat ini, ke level teknologi A.I. di mana mereka akan mulai menjadi ancaman bagi manusia, sudah tidak terlalu jauh lagi.

Jadi A.I. mungkin tidak akan pernah jadi ebih cerdas atau secerdas manusia seperti dalam film-film sains fiksi, tapi A.I. tetap merupakan sebuah ancaman bagi manusia, jika kita gagal memanage-nya dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun