Mohon tunggu...
Handoko
Handoko Mohon Tunggu... Programmer - Laki-laki tua yang masih mencari jati diri.

Lulusan Elektro, karyawan swasta, passion menulis. Sayang kemampuan menulis cuma pas-pasan. Berharap dengan join ke kompasiana, bisa dapat pembaca yang menyukai tulisan-tulisan receh saya.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Olahraga Perlu tapi Ini Nih yang Penting kalau Mau Turun BB

9 September 2021   11:14 Diperbarui: 9 September 2021   11:22 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gbr diambil dr unsplash.com/photos/5jctAMjz21A

Soal berat badan memang terkadang jadi tantangan berat bagi sebagian dari kita. Jangan salah, tidak semua orang pusing ingin menurunkan berat badan, ada juga yang sebaliknya. Masalah berat badan juga bukan cuma masalah kesehatan. Diakui atau tidak, berat badan juga masalah penampilan.

Bukan cuma yang jomlo, yang sudah punya pasangan pun tak jarang jadi pusing gara-gara bentuk badannya melar.

Kurang gerak memang salah satu penyebabnya. Olahraga memang penting untuk kesehatan.

Namun, kalau bicara soal menurunkan berat badan, maka diet bisa dikatakan merupakan jawaban yang tak boleh ditinggalkan.

Rumusnya sederhana, 

Kalori yang masuk ke tubuh < Kalori yang digunakan tubuh

Kalau bisa mencapai hal tersebut, entah lewat olahraga atau lewat diet tertentu, berat badan akan turun.

Masalahnya, coba resapi beberapa informasi berikut : 

- Satu bungkus mie instant, tergantung variannya, mengandung kalori antara 350-550 kalori.

- Jogging sejauh 5Km, itu membakar sekitar  350-500 kalori, tergantung usia, berat badan dan kecepatan lari.

Jadi kalau kita melanggar diet dengan kelebihan makan jatah kalori sebanyak satu bungkus mie instant saja, untuk mengimbangi kalori berlebih tadi, harus jogging 5 km.

Itu sebabnya, hanya berolahraga tanpa memperhatikan jumlah kalori yang dimakan, akan sulit untuk menurunkan berat badan. Terutama bagi kita yang sudah mulai menginjak usia 40an, di mana metabolisme tubuh sudah menurun. Kalau yang masih muda, yang metabolisme tubuhnya masih sekencang mesin mobil porsche, ya mungkin masih bisa sukses menurunkan berat badan tanpa terlalu memperhatikan porsi makan.

Nah, kalau saya sudah berhasil meyakinkan anda untuk berdiet, maka pertanyaan selanjutnya, diet apa yang paling tepat?

Ada banyak ragam diet, Atkins, paleo, keto, intermittent fasting, dst. Yang mana yang paling efektif?

Yang paling efektif adalah yang sesuai dengan gaya hidup dan paling mudah untuk kita ikuti. Jadi menurut saya, tidak ada satu jawaban yang sama untuk semua orang. Masing-masing dari kita harus mencari tipe diet yang paling mudah bagi kita, karena menurunkan berat badan, adalah sebuah perjalanan panjang.

Jadi butuh sesuatu yang mudah untuk diterapkan menjadi gaya hidup, sehingga kita bisa bertahan dengan diet itu untuk jangka waktu yang panjang.

Dan apa pun dietnya, rumusnya tetap sama :

Kalori yang masuk ke tubuh < Kalori yang digunakan tubuh

Tentu saja, ketika berat ideal sudah tercapai, maka yang dikejar adalah :

Kalori yang masuk ke tubuh = Kalori yang digunakan tubuh

Oh ya, sebelum kelupaan, bagi yang ingin menaikkan berat badan maka rumusnya :

Kalori yang masuk ke tubuh > Kalori yang digunakan tubuh

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun