Mohon tunggu...
Handoko Sufalal
Handoko Sufalal Mohon Tunggu... -

simple

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Merdeka Otomatis

16 Agustus 2011   02:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:45 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Merdeka otomatis

Senada dengan judul yang terbandrol untuk tulisan ini, saya ingin menuliskan sedikit makna kemerdekaan dari sekelumit pandangan pemikiran saya. Kata 'merdeka', seperti yang sering kita pahami bersama, adalah hasil klimaks pencapaian perjuangan para pahlawan di masa lampau. Sehingga saat ini, setiap bayi yang dilahirkan otomatis sudah merdeka atau saya sebut merdeka otomatis.

Doktrin awal seperti di atas adalah secuil mozaik yang telah berhasil meracuni mental dan pandangan hidup masyarakat Indonesia. Bagai mana tidak? Dengan pandangan semacam itu, generasi yang terbangun di jaman ini adalah generasi pemalas dan bermental tempe. Memang tidak semua, namun kebanyakan seperti itu. Tengok saja berita seputaran generasi pemuda kita, sudah dapat dipastikan, tawuran pelajar, seks bebas, mabuk-mabukan, terlibat geng motor liar bahkan gemar nyontek di sekolah menjadi fenomena wajar saat ini.

[caption id="attachment_125023" align="aligncenter" width="320" caption="bagai luka menyayat sekujur tubuhku; tak kunjung kudapati obat itu."][/caption]

Sungguh kemerdekaan tak seharusnya dimaknai pada tataran itu. Salah kaprah yang terdoktrin pada setiap insan penerus bangsa itu bagai bom waktu yang siap meruntuhkan bangsa ini.

Saya menjadi berpikir ulang dengan kemerdekaan ini. Perayaan tahunan 17 Agustus sepertinya perlu dilakukan pengibaran bendera setengah tiang, sebagai pemantik semangat dan momentum pembangkit doktrin awal: Kita Sedang Pesakitan Kawan, mari kita berjuang mencari obat terdahsyat untuk negeri ini. meeRDEKAAA!!!

Sekian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun