Mohon tunggu...
HANDI WIYONO
HANDI WIYONO Mohon Tunggu... Mahasiswa - sederhana itu penting

mahasiswa dan analis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Webinar Nasional PSTM 2021 dengan Judul "Gamelan Jawa di Era Digital (Eksistensi dan Tantangan)"

9 April 2021   20:47 Diperbarui: 9 April 2021   21:00 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Webinar ini dilaksanakan pada hari Rabu (7/4) tahun 2021 oleh Program Studi Pendidikan Seni Tari dan Musik (PSTM), Jurusan Seni dan Desain, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang. Seminar ini merupakan agenda tahunan yang dilakukan oleh PSTM. Kegiatan seminar kali ini dilakukan secara daring melalui aplikasi Zoom dikarenakan masih di dalam pandemi COVID 19. Kegiatan ini dilakukan selama tiga hari berturut-turut yaitu selasa, rabu, dan kamis dengan tema besar yang berbeda setiap harinya yaitu Seni Tari, Musik, dan Drama.

Pada webinar yang dilaksanakan hari rabu sesuai tema yang dibawakan yaitu musik, maka webinar diberi judul Perkembangan Musik Tradisi di Era Digital. Narasumber dari kegiatan webinar ini ada dua orang. Yang pertama Hartono, S.Sn., M.Sn. selaku dosen musik aktif di PSTM, yang kedua adalah Bodhie Pramono selaku praktisi dan penggiat seni musik.

Makalah yang dibawakan oleh Bapak Hartono berjudul Gamelan Jawa di Era Digital (Eksistensi dan Tantangan). Materi ini memfokuskan diri bahwa gamelan jawa merupakan salah satu bagian dari musik nusantara yang begitu kaya dan beragam. Khususnya masyarakat Jawa telah memiliki kebudayaan yang tinggi pada berbagai sektor kehidupan, terutama sen musik. Dapat dilihat pada instrumen musiknya, masyarakat jawa telah mengenal ilmu metalurgi yang tinggi sehingga mampu menempa logam sehingga menjadi alat musik yang beragam bentuk, fungsi, serta warna suaranya.

Menurut teori Prof. Koentjaraningrat, salah satu unsur kebudayaan adalah kesenian. Gamelan merupakan representasi wujud pemenuhan kebutuhan masyarakat Jawa atas unsur kebudayaan yaitu seni tersebut. Instrumen gamelan yang begitu kaya dan beragam dapat dikelompokkan berdasarkan banyak kriteria. Seperti sumber bunyi, cara memainkan, hingga pengelompokan pada fungsionalitasnya dalam stuktur pembentukan komposisi musik.

Masa digitalisasi juga menyebabkan bergesernya gamelan dari dunia analog ke digital. Gamelan yang semula hanya dapat dinikmati jika ada sebuah pertunjukan, kini setelah ditemukan media rekammendengarkan sajian musik-musik gamelan bisa kapan pun dan di mana pun. Bahkan produksi karya-karya gamelan (Gendhing) kini berlaih ke digital juga. Tak hanya rekam, namun dapat produksi karya musik dari gamelan melalui MIDI atau gamelan komputer Sapto Raharjo misalnya. Di era modern yang semakin merubah cara hidup manusia, gamelan jawa atau pun gendhing telah bergeser dan berubah mulai dari bentuk penyajian, fungsi, hingga penyebaran karyanya.

Pada webinar kali ini juga berlangsug diskusi yang cukup asyik yaitu apalagi ketika salah seorang penyanya yang bernama Sunarto menanyakan dan menegaskan antara Tradisi dan Tradisional. Menurutnya, tradisi merupakan kebiasaan saja yang dilakukan oleh masyarakat, sedangkan tradisional merupakan kebudayaan yang diwariskan oleh satu generasi ke generasi berikutnya secara turun-temurun. Webinar ini berlangsung cukup panjang dan mampu mengupas permasalahan dan topik pembicaraan dari segala sudut pandang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun