Mohon tunggu...
Soes
Soes Mohon Tunggu... Freelancer - SESEORANG YANG SEDANG DALAM FASE PENDEWASAAN

MANUSIA ADALAH MANUSIA YANG MEMANUSIAKAN MANUSIA-MANUSIA LAINNYA.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Tidak Suka Mandasuli

15 Januari 2022   02:24 Diperbarui: 15 Januari 2022   02:54 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku tidak suka Mandasuli_
ia menjelma jadi simbol kata-kata liar dari pemikiran tak berakal.

Lebih dari semua itu, aku malah jatuh cinta pd kebebasan yg di tawarkan Mandasuli untuk gaungkan ronta pemberontakan yg tak berhenti di satu sisi.

Manis namun sadis, adalah kesan yg d tampilkan oleh Mandasuli. Menunjukkan bahwa yg d anggap baik juga bisa membunuh.

Puji dan puja bagi Mandasuli nyaris berbanding tipis dengan caci dn maki. Sebagus-bagusnya pujian adalah kejujuran yang menjijikan. Sebejat-bejatnya pemikiran adalah pemerkosaan yang di halalkan.

Aku melihat kobar api sarkasme yang semakin membesar ketika genderang perang itu berdendang.

Mandasuli makin lantang menolak Hegemony Harmonisasi dari otoriter partitur lagu dalam Tirani rangkai nada.

Ah, sialan memang. Kini mereka kumpulkan para badjingan dari kedai si Gembang, yg memuja nada sumbang sebagai bentuk perlawanan mereka terhadap kemerduan yg di patenkan negara sbgai standar kelayakan hidup.

Katakan saja, Mereka terlalu lantang di tengah ketidak adilan yang kian membentang, bak kutang  di sepanjang tali jemuran.

Siapa yang berani berkawan dengan mereka, bak meraba isi kolor dari prajurit kesakitan. Hormat pada dewan kemuliaan. Lapor kami bangsat dari pemerintah kami sendiri. Salam damai bagi tuan dan nyonya yang membuat peraturan. Kami belajar bahwa Semakin kacau aturannya, semakin teratur kacaunya. Lama-lama, aku tahu darimana mandasuli mendapatkan kekacauannya. Dari lidah vokalisnya yang meracau, dari tatapan mata gitarisnya yang tak terpantau//

Penulis: Yukeu.L.Marlinda ( Mandasuli )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun