Mohon tunggu...
Handini Mawar
Handini Mawar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Halo! Nama saya Handini, saya suka berteman, yuk berteman hehe

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berkenalan dengan Perfilman Jerman

18 September 2024   22:37 Diperbarui: 18 September 2024   23:17 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jerman merupakan salah satu negara di Eropa yang memiliki sejarah panjang dan kaya dalam dunia perfilman. Film Ekspresionis Jerman melesat menguasai negara yang terguncang akibat Perang Dunia I dengan tema gelap yang berani.

Ekspresionisme Jerman merupakan gerakan seni yang terjadi pada awal abad ke-20 dan sangat berpengaruh untuk perfilman di dunia. Dibanding menggambarkan kesan dunia yang realistis, ekspresionisme lebih berusaha untuk mengekspresikan emosi dan subjektivitas individu. 

Seorang seniman dan penulis sejarah seni dari Universitas Federal Parana, Kat Bello, mengungkapkan bahwa karya seni ekspresionis sering menggambarkan keterasingan, kegelisahan, dan seksualitas dunia modern. "Ekspresionis menggunakan warna-warna yang berani dan tidak realistis, garis-garis yang bergerigi, serta bentuk-bentuk yang semu abstrak dan berlebihan," ujarnya. 

Di tengah kekacauan pasca Perang Dunia I, para sineas ekspresionis memilih untuk melepaskan diri dari aturan pembuatan film yang sudah ada, baik dalam cerita, tampilan visual, maupun cara pengambilan gambar. Dalam ekspresionisme Jerman, lingkungan visual secara sengaja dibangun untuk mencerminkan kondisi psikologis karakter. Setiap detail, dari set hingga akting, bertujuan untuk menggali makna yang lebih dalam dan menyentuh emosi penonton. Salah satu film yang berpengaruh contohnya adalah "The Cabinet of Dr. Caligari" (1920). Film bergenre horror/fantasi dan disutradarai oleh Robert Wiene inilah yang merintis jalan ekspresionisme dalam medium sinema sebelum berakhir di "Metropolis" (1927) yang menghabiskan banyak budget dan tidak laku di pasaran.

Industri Perfilman Jerman Saat Ini

Seiring berjalannya waktu, teknologi tentu semakin berkembang dan hal tersebut membuka era baru dalam dunia perfilman. Industri film Jerman saat ini tetap menunjukkan vitalitas dan inovasinya meskipun dihadapi dengan tantangan seperti streaming platform dan perubahan preferensi penonton. Beberapa perkembangan dalam dunia film Jerman antara lain kualitas film, kerjasama internasional, penggunaan teknologi CGI dan VFX semakin canggih, dan lainnya. Perkembangan-perkembangan yang ada juga dapat dilihat dan dibuktikan dari film-film yang dirilis dari Negara Hitler ini.

  • Film "All Quiet on The Western Front"

Film bertemakan perang yang berlatar pada Perang Dunia I ini berhasil memenangkan Oscar 2023 dengan kategori Film Internasional Terbaik. Bukan hanya itu, film ini juga mendapatkan tiga penghargaan lainnya yaitu Musik Orisinil, Desain Produksi, dan Sinematografi Terbaik. Film yang disutradarai Edward Berger ini rilis pada tahun 2022 dengan judul asli "Im Westen nichts Neues" dan diadaptasi dari novel dengan judul yang sama. 

  • Aktor dan Aktris Jerman yang Populer

Membahas mengenai film Jerman tentu saja tidak lepas dari talent atau pemeran yang bermain di dalamnya. Aktris dan aktor asal Jerman juga kerap bermain dalam produksi film di luar negeri, contohnya adalah Diane Kruger, yang membintangi film "Inglourious Basterds" (2009) garapan Quentin Tarantino. Selain itu juga terdapat Til Schweiger yang ikut serta dalam film tersebut dan beliau juga merupakan aktor dan pembuat film asal Jerman. 

  • Kelemahan dan Kelebihan Industri Film Jerman

Kelebihan yang dimiliki industri film Jerman antara lain memiliki kualitas yang unggul karena memiliki kualitas visual, akting, dan alur cerita yang mendalam. Pemerintah Jerman juga mendukung industri film di negaranya dan memberi bantuan finansial yang memungkinkan. Selain itu, mengingat sejarah perfilman di Jerman sangatlah panjang, hal tersebut memberikan pengaruh yang besar terhadap dunia perfilman Jerman di masa kini yang berupa banyak karya klasik yang masih relevan. Namun di sisi lain, terdapat juga kelemahan yang dialami oleh perfilman Jerman.

Tidak bisa dipungkiri bahwa meskipun memiliki kualitas yang tinggi, distribusi film Jerman belum sepopuler film Hollywood ataupun Bollywood yang sudah laku di pasar internasional hingga saat ini. Hal tersebut juga berpengaruh pada tingkat persaingan antara Jerman dengan Amerika Serikat dan India yang sudah pasti memiliki sumber daya yang jauh lebih besar. Film-film Jerman juga dapat dikatakan cukup segmented, di mana seringkali ditujukan untuk penonton tertentu saja atau tidak general sehingga cukup sulit untuk meraih penonton yang lebih luas. 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun