Mohon tunggu...
Handini Mawar
Handini Mawar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Halo! Nama saya Handini, saya suka berteman, yuk berteman hehe

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Media Sosial terhadap Budaya Jakarta

21 Juni 2023   18:03 Diperbarui: 21 Juni 2023   18:05 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang bisa kita rasakan bahkan kita alami, semua aspek kehidupan saat ini sudah berbasis dengan teknologi. Adanya kemajuan teknologi sangat membantu kebutuhan dan keinginan masyarakat digital saat ini. Transportasi, komunikasi, pendidikan, gaya hidup, dan lainnya. Artinya, kemajuan teknologi memberikan perubahan ke dalam hidup manusia. Salah satu hal yang tentu saja mengalami pembaharuan atau perubahan sebagai dampak dari adanya teknologi adalah budaya.

Amalan budaya dalam masyarakat berubah seiring perkembangan zaman dan masa yang membuka peluang untuk budaya-budaya dari luar masuk ke dalam suatu budaya masyarakat, lalu suatu budaya tersebut mengalami proses-proses perubahan secara asimilasi maupun akulturasi (Ibid, 2006). Budaya adalah satu hal yang sangat lekat dengan kehidupan, bahkan budaya bisa dikatakan menjadi identitas suatu individu ataupun kelompok. Budaya juga bisa menjadi patokan yang mengatur bagaimana manusia harus berpikir dan berperilaku. Namun dapat dilihat dari kenyataannya sekarang, tidak sedikit budaya asli Indonesia yang perlahan sudah mulai tergeser karena efek dari perkembangan zaman dan tentunya produk hasil kemajuan teknologi, atau bisa disebut media sosial. Salah satu budaya yang akan dibahas pada artikel ini adalah budaya Jakarta.

Jakarta merupakan kota besar dan menjadi kota terpadat di Indonesia dengan jumlah kepadatan penduduk mencapai 15.978 jiwa/km2 (Badan Pusat Statistik, 2021). Kota ini merupakan kota yang sangat maju yang di mana memiliki tingkat pendidikan dan pekerjaan yang tinggi dibanding kota-kota lainnya di Indonesia. Tidak heran bahwa banyak sekali masyarakat Indonesia dari luar Jakarta yang memilih untuk melanjutkan pendidikan atau mencari pekerjaan di Ibu Kota ini. Upah Minimum Provinsi (UMP) Jakarta menempati posisi tertinggi di Indonesia, yaitu dengan sebesar Rp 4.901.798. Hal tersebut tentu mendorong masyarakat untuk mencari pekerjaan di Jakarta. Karena kota ini merupakan kota yang sangat maju, maka banyak sekali masyarakat bukan asli Jakarta datang ke Ibu Kota untuk mengadu nasib. Aspek-aspek kehidupan di Jakarta sudah sangat bagus dan memadai. Contohnya dalam aspek transportasi, Jakarta memiliki banyak pilihan transportasi umum yang siap digunakan oleh masyarakat dan tentunya dengan tarif rendah walaupun berpergian jauh. Dalam pendidikan, di Jakarta banyak sekali sekolah hingga kampus yang sudah terakreditasi baik. Bahkan di sana pun terdapat banyak sekali perusahaan asing yang ternama. Maka tidak heran kalau budaya asli Jakarta sudah mulai tidak nampak lagi karena penduduk Jakarta kian lama juga lebih banyak bukan penduduk asli Jakarta atau suku Betawi.

Pengaruh media sosial sangat erat kaitannya dengan globalisasi. Dr. Alo Liliweri, M. S. (2002:42-43) berpendapat dalam bukunya yang berjudul "Makna Budaya dalam Komunikasi Antar Budaya", globalisasi dapat diartikan sebagai proses penduniaan nilai-nilai budaya kehidupan dari suatu ruang budaya ke ruang budaya lain. Masyarakat di Jakarta saat ini sudah sangat terbawa arus globalisasi karena adanya media sosial sebagai wadah yang membagikan informasi dari seluruh belahan dunia. Sebagai media utama yang digunakan masyarakat digital, media sosial tentu memberi pengaruh dan perubahan, entah itu perubahan positif maupun negatif. Media sosial membantu manusia dalam bersosialisasi, mendapat informasi dan pengetahuan, hingga mengubah gaya hidup. Perubahan yang dapat dilihat dewasa ini adalah gaya hidup.

Mudahnya penyebaran informasi dari luar negeri tentu saja akan berpengaruh pada masyarakat Indonesia yang menerimanya. Saat ini, masyarakat Jakarta bahkan Indonesia sudah mulai bergaya seperti layaknya orang-orang Barat. Bahkan cara berpikir masyarakat Indonesia sudah mulai terbuka atau disebut open minded. Salah satu hal yang identik dengan masyarakat Jakarta saat ini adalah cara berkomunikasinya yang menggunakan bahasa slang dan mencampurkan bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris, atau biasa disebut dengan Anak Jaksel. Cara berpakaian pun sudah beragam sekali style-nya, mulai dari vintage, edgy, grunge, street style, dan lainnya. Jakarta yang sudah sejak lama tidak terlihat budaya aslinya karena penduduknya bercampur dari banyak daerah, sekarang ditambah lagi dengan masuknya budaya Barat yang mempengaruhi masyarakat. Namun di sisi lain, media sosial juga membantu penyebaran hal positif seperti contohnya konten Berkain Bersama.

Pada konten ini, orang-orang khusunya content creator memakai batik dan membagikannya ke media sosial. Hal tersebut tentu memancing para penonton untuk ikut mamakai produk-produk Indonesia khususnya batik. Tidak sedikit pula masyarakat Jakarta yang ikut berpartisipasi dalam konten tersebut. Mahasiswa dan pekerja sering sekali muncul di media sosial dan membagikan foto atau videonya sedang menggunakan kain batik.

REFERENSI

Paramita, S. (2019). PERGESERAN MAKNA BUDAYA ONDEL-ONDEL PADA MASYARAKAT BETAWI MODERN. Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia, 1(1). https://doi.org/10.24912/jbmi.v1i1.1888

Tangkelangan, I., Tarigan, Y. B., Wuner, N., & Aditama, M. H. R. (2022). Dampak Adaptasi Media Sosial Dalam Lintas Budaya Dan Pertahanan Akulturasi Budaya Pada Generasi Z. JUPE: Jurnal Pendidikan Mandala, 7(4).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun