Pandemi covid 19 yang menerpa hampir sepanjang 2020 lalu, telah melumpuhkan berbagai sektor ekonomi. Termasuk salah satunya yanh mencari makan melalui penjualan film. Sineas yang telah hidup dari karya-karyanya, harus rehat sejenak akibat ditutupnya media pemutaran film favorit, yaitu bioskop.
Oleh karena pembatasan tersebut, media pemutaran digital over-the-top (OTT) mulai bersinar. Sebut saja netflix yang populer. Masyarakat dapat menonton tayangan film dari rumah, tanpa harus berkerumun di suatu ruang tertutup. Seperti yang diutarakan oleh Wina Armada Sukardi dalam Webinar "2021, Bioskop atau OTT Apps?" Kamis (14/1).
Meski OTT mulai bersinar, ia mengungkapkan perlunya pembaharuan regulasi penyiaran, karena UU yang sekarang belum memuat pengaturan industri digital.
Di sisi lain, aktor senior Indonesia, Deddy Mizwar menelaah OTT punya peluang melebihi produksi sinetron di televisi dari segi kualitas. Produksi yang tidak terlalu dikejar tayang jadi alasannya.
"OTT jadi momentum produksi film yang bermutu," kata Deddy.
Hadir pula dalam acara ini Ahmad Mahendra, Direktur Perfilman, Musik dan Media Baru, Yan Widjaya, Muhadjir Effendy, Perwakilan dari OkeFlix dan beberapa insan perfilman lainnya. shr
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H