Mohon tunggu...
Surya Handika Rakhmat
Surya Handika Rakhmat Mohon Tunggu... Konsultan - Social Media Analyst

Kini hobi berlari, berupaya mengejar 10K di bawah 1 jam.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Upaya Menjaga Stabilitas Antarsineas Selama Pagebluk

25 Mei 2020   14:39 Diperbarui: 25 Mei 2020   14:36 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anggy Umbara dalam webinar online bersama Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Baru

Tahun 2020 mungkin akan dikenang oleh seluruh dunia akan wabah paling mematikan pada abad modern. Jutaan nyawa melayang akibat terserang penyakit covid-19 yang diduga berasal dari Wuhan, sebuah kota di Tiongkok. Pandemi ini pun membuat sendi-sendi kehidupan lumpuh tak berdaya, termasuk industri perfilman.


Biasanya, empat sampai lima film baru rilis tiap bulan. Namun, kini sangat jarang sekali atau bahkan tidak ada film yang rilis di Indonesia. Para kru, aktor, sutradara, dan jajaran direksi memutuskan untuk menghentikan segala kegiatan syuting demi mematuhi aturan yang dikeluarkan pemerintah, pun termasuk pengusaha yang mempunyai bioskop.


Sutradara film kenamaan, Anggy Umbara, mengakui kesulitan apabila harus melakukan syuting di tengah kondisi pagebluk ini. Tapi, dirinya merasa beruntung dapat menyelesaikan film yang digarapnya sebelum PSBB diberlakukan. Anggy turut bersyukur para insan perfilman saling bahu membahu secara swadaya untuk membantu sineas yang terdampak covid-19 ini.


"Sampai saat ini, untuk kru kami belum menerima bantuan dari pemerintah yah," ucapnya dalam webinar daring bertajuk Halalbihalal yang diinisiasi oleh Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Baru Kemendikbud pada Senin, 25 Mei 2020.


Dari sisi ekonomi memang mengalami pelemahan yang cukup signifikan, terutama untuk kalangan menengah ke bawah. Namun, seorang aktris yang sekaligus presenter, Putri Ayudya, memandang ada hal positif dari pagebluk ini, yaitu kembali hidupnya nilai barter antarsesama untuk saling membantu.


"Sisi positifnya, antara selebritis dan umkm saling bahu membahu dengan barter. Pesohor menawarkan endorse untuk mempromosikan produk umkm secara gratis," ungkapnya.


Noorca Massardi selaku pengamat film pun mendorong pemerintah untuk membuat sebuah platform berbayar agar film-film yang ada selama pandemi ini tidak terbengkalai. Salah satu usulnya dengan menghadirkan bioskop drive-in seperti yang telah dilakukan oleh beberapa negara.


"Kalau di luar negeri kan drive-in pakai mobil, kalau di kampung sini bisa pakai gerobak atau becak gitu, selain itu internet perlu dimanfaatkan di tengah kondisi penonton dan ruangan yang tidak memungkinkan" tutur Noorca.


Dalam acara yang sama, HM Firman Bintang, produser film Indonesia mengungkapkan bagi industri perfilman pagebluk ini layaknya gelombang tsunami yang meluluhlantakkan seluruh area yang dilewatinya. Ia pun berharap agar anggaran yang telah dialokasikan pemerintah untuk pembinaan insan film dapat disalurkan sebagai bantuan langsung bagi yang terdampak.


"Saya optimis perfilman Indonesia akan bangkit pasca covid-19 ini, cuma masalah waktu saja. kita mungkin dapat dikalahkan, tetapi kita tidak dapat dihancurkan," kata Firman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun