Mohon tunggu...
HANDIKA KOMARIANTO
HANDIKA KOMARIANTO Mohon Tunggu... Guru - UPTD SMP Negeri 1 Bakam Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung

Guru IPA yang memiliki hobi olahraga badminton, seni dan mencoba sesuatu yang baru. Juga senang berbagi, karena Berbagi Itu indah dan membawa berkah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengatasi Permasalahan Rendahnya Motivasi Peserta Didik dalam Belajar dengan menerapkan Media yang Menarik dan Model Pembelajaran Problem Based Learning

2 Oktober 2022   15:35 Diperbarui: 9 Oktober 2022   01:02 1653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)  Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta didik Dalam Pembelajaran

SMPN 1 Bakam Kabupaten Bangka Prov. Bangka Belitung

Penerapan media pembelajaran inovatif dan model pembelajaran PBL untuk meningkatkan Motivasi Belajar Peserta didik Kelas VIII pada materi Zat Aditif (zat pewarna alami dan buatan ) pada bahan pangan di SMPN 1 Bakam

Penulis Handika Komarianto, S.Pd

SMP Negeri 1 Bakam merupakan salah satu sekolah yang terletak di kecamatan Bakam, dimana daerah sekitaran sekolah 90 % adalah penduduk asli bangka, dan 10% merupakan pendatang yang berasal dari luar pulau Bangka.   

Siswa di SMPN 1 Bakam juga memiliki latar   belakang   ekonomi keluarga  yang beragam pula, namun hampir 70% berasal dari keluarga  petani, 20 %  pedagang dan 10% pekerjaan lainnya.

kesibukan orang tua yang mencari nafkah menjadi salah satu alasan mengapa orang tua peserta didik menyerahkan sepenuhnya pendidikan anak kepada sekolah. Peserta didik kurang termotivasi untuk belajar salah satu faktor karena kurangnya bimbingan dari orang tua. Ini merupakan masalah yang kami hadapi yang bersumber dari luar disamping itu ada beberapa faktor yang bersumber dari guru.

Latar belakang masalah dari praktek pembelajaran ini adalah: motivasi belajar peserta didik yang masih rendah adapun beberapa analisis penyebab mengapa motivasi belajar peserta didik rendah yaitu:

1.  Guru belum mampu menerapkan model dan metode pembelajaran yang inovatif.

2.  Guru  masih  belum  terbiasa  menggunakan  media interaktif  berbasis TIK selama proses pembelajaran.

3.   Guru tidak memberikan kegiatan pembelajaran yang beragam (monoton)

4.   Kurangnya dukungan dari orang tua

Hal ini berdampak pada ketuntasan proses pembelajaran dalam kelas, banyak sekali siswa yang tidak mampu mendapatkan nilai diatas KKM yang telah ditetapkan, siswa tidak mengerti dengan apa yang telah diajarkan oleh guru sehingga siswa tidak mampu menyelesaikan tugas yang telah diberikan oleh  guru  saat  proses  pembelajaran  berlangsung. Jika hal ini terjadi terus menerus, tentu saja siswa akan kekurangan motivasi dalam belajar.

Praktek pembelajaran ini sangat penting untuk dibagikan karena: dengan berbagi praktik pembelajaran mudah-mudahan bisa memberikan solusi , inspirasi serta pencerahan bagi guru/sekolah lain yang mempunyai permasalahan yang sama dengan masalah yang saya hadapi. Serta bisa memotivasi saya untuk terus memperbaiki pembelajaran dikelas/disekolah saya.

Adapun peran dan tanggung jawab saya adalah

saya yang berperan sebagai guru, harusnya mampu  memberikan  motivasi  pada  siswa,  karna guru adalah sosok yang harusnya mampu mengarahkan siswa untuk memahami proses pembelajaran, guru sebagai mediator belajar harus menggunakan strategi pembelajaran yang cocok dalam memecahkan masalah ini, guru harus menguasai  ilmu  pedagogik,  harus  mampu memotivasi siswa, menggunakan model, media metode dan pendekatan yang sesuai dalam menyampaikan materi, sehingga pembelajaran bisa menjadi student center dan siswa termotivasi untuk belajar   dengan  giat  dan  lebih   baik   lagi,   yang nantinya  diharapkan  kegiatan  ini  akan  menjadi salah satu contoh praktik baik yang dapat menginspirasi rekan guru lainnya.

Dokpri
Dokpri

Adapun tantangan untuk mencapai tujuan tersebut yaitu:

Setelah dilakukan Identifikasi masalah dengan refleksi diri, wawancara   guru,   kepala   sekolah dan   pengawas   sekolah, maka dianalisis mengapa motivasi belajar peserta didik rendah karena:

1. Guru belum mampu menerapkan model dan metode pembelajaran yang inovatif.

2. Guru  masih  belum  terbiasa  menggunakan  media interaktif  berbasis TIK selama proses pembelajaran.

3.  Guru tidak memberikan kegiatan pembelajaran yang beragam (monoton)

4.  Kurangnya dukungan dari orang tua

Dari penyebab diatas tantangan yang dihadapi guru adalah:

  • Pemilihan model dan metode pembelajaran yang inovatif dan bervariasi, dengan melibatkan aktivitas peserta didik secara aktif sehingga peserta didik merasa termotivasi, dan anstusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Merupakan tantangan baru bagi guru karena harus memahami setiap sintak dari model pembelajaran tersebut dan pemilihan masalah yang kontektual dengan kehidupan peserta didik.
  • Pemilihan media pembelajaran yang tepat dan menarik bagi peserta didik yang mampu memotivasi peserta didik ketika proses pembelajaran berlangsung, seperti menggunakan gambar, video, Power point dan youtube yang di design dengan menarik dengan mengintegrasikan TPACK.
  • Menentukan metode pembelajaran yang bervariasi sesuai dengan materi dan karakterisitik peserta didik di setiap pembelajaran tentunya akan membuat suasana pembelajaran menjadi lebih hidup dan menyenangkan.
  • Untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik kerja sama dan dukungan dari orang tua sangat diperlukan, misalnya dalam pemanfaatan HP peserta didik untuk proses pembelajaran, memberikan dorongan secara moril kepada peserta didik agar motivasi peserta didik menjadi lebih kuat untuk lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran di sekolah.

Dari keempat tantangan diatas disimpulkan bahwa tantangan yang dihadapi melibatkan guru dalam sisi kompetensi yang harus dimiliki yaitu kompetensi kpribadian, sosial, pedadogik dan profesional serta harus mampu menguasai TIK atau IT untuk menunjang proses pembelajaran. Sedangkan dari sisi peserta didik yaitu motivasi belajar dan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran.

Yang terlibat dalam tantangan ini adalah kepala sekolah, guru, peserta didik dan teman sejawat sebagai observer pengamatan motivasi peserta didik.

Dokpri
Dokpri

Langkah-langkah     yang     harus dilakukan oleh guru sesuai  tantangan  yang  dihadapi dan harus segera di selesaikan dengan baik oleh seorang guru profesional, diantaranya :

Pemilihan media pembelajaran

Dalam proses pembelajaran yang dilakukan selama kegiatan PPL (AKSI), guru berusaha memotivasi siswa dengan berbagai cara, salah satunya dengan memilih media pembelajaran yang tepat seperti menggunakan media LKPD yang menarik di kolaborasikan media berbasis TPACK dalam PPT, video pembelajaran, serta menggunakan tes evaluasi di akhir pembelajaran. Apalagi didukung oleh sarana prasarana yang ada disekolah dan kemampuan guru dalam menggunakannya diyakini dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Dengan demikian peserta didik akan mampu memecahkan permasalahan yang di angkat dalam kehidupan sehari-sehari serta bisa menentukan solusi terbaik dari permasalahan tersebut.

Pemilihan model pembelajaran Inovatif

Selama    PPL,    penulis    berupaya menggunakan model pembelajaran inovatif yaitu PBL (Problem Based Learning). Diharapkan model yang digunakan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa, dalam pelaksanaannya model ini ada beberapa kegatan yang dilaksanakan antara lain: Orientasi pada masalah, melakukan diskusi kelompok kecil, melakukan penyelidikan dan mengumpulkan  informasi,  menyajikan  hasil karya atau  presentasi,  dan  mengevaluasi  proses pemecahan masalah. Dengan menggunakan model pembelajaran PBL juga membuat peserta didik jadi tertantang untuk melakukan eksperimen sebagai pembuktian sehingga materi pembelajaran tidak terasa abstrak buat mereka serta sesuai dengan sarana dan prasarana yang ada disekolah. Disamping itu guru harus memahami sintak pembelajaran model PBL. Serta melaksanakan setiap tahapan-tahapan kegiatan yang tertuang di RPP mulai dari Kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup agar proses pembelajaran berjalan sesuai harapan.

Pemilihan Penilaian

Penilaian sikap dilakukan dengan lembar observasi adapun sikap yang dinilai yaitu sikap jujur dan disiplin yang dilakukan saat pembelajaran berlangsung,

Penilaian pengetahuan berupa tes tertulis berbentuk pilihan ganda yang ditampilkan pada layar proyektor berupa PTT yang kemudian siswa akan menjawab disetiap pertanyaan yang ada.

 Penilaian keterampilan berupa penilaian kinerja dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung

Penilaian motivasi peserta didik

Untuk mengetahui peningkatan motivasi pada peserta didik selama proses pembelajaran berupa angket motivasi belajar peserta didik dan lembar observasi yang dilakukan oleh observer (teman sejawat).

Dokpri
Dokpri

Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan dirasa hasinya efektif dan dapat dilihat dari:

1.  Dengan   memotivasi   siswa   untuk   berfikir kritis, dengan mengangkat masalah otentik yang   ada   disekitar   siswa,   siswa   terlihat antusias  dan  bersemangat  dalam memecahkan  masalah  otentik  tersebut, terlihat dari jalannya diskusi yang aktif, praktikum dan observasi yang berjalan lancar dan siswa mampu menemukan penyelesaian dari masalah yang dikemukakan. Hal ini dapat dilihat dari hasil lembar pengamatan observasi kegiatan siswa selama pembelajaran berlangsung yang dilakukan oleh teman sejawat sebagai observer bahwa motivasi peserta didik mengikuti pembelajaran IPA mencapai 90,6 % (sangat baik)

2. Pemilihan metode yang variatif sangat efektif untuk meningkatkan keaktifan peserta didik terlihat dari kegiatan peserta didik saat proses pembelajaran. Pemilihan model pembelajaran PBL peserta didik lebih termotivasi belajar karena desain kegiatan yang berpusat pada peserta didik dan meningkatkan keaktifan peserta  didik  sehingga  peserta  didik termotivasi untuk belajar.

3. Penggunaan media LKPD yang menarik di kolaborasikan media berbasis TPACK dalam PPT serta menggunakan tes evaluasi di akhir pembelajaran terlihat dari hasil analisis evaluasi pengetahuan yang tuntas 100%  dari 20 peserta didik terdapat 14 peserta didik mendapatkan nilai 100 dan 6 orang peserta didik mendapatkan nilai 80. dan keterampilan yang tuntas 78 % ( Sangat baik). Maka berdasarkan data-data tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan memberikan media pembelajaran yang menarik dan membuat sesuatu yang berbeda dan baru dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik.

4. Dengan  menggunakan  IT  selama  proses pembelajaran, siswa terlihat ansusias dalam memperhatikan materi, siswa terlihat bersemangat saat ditayangkan gambar dan video, dan siswa juga mampu menyelesaikan tes evaluasi yang dilaksanakan di akhir pembelajaran dengan baik.

Respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajara ini  adalah  sangat  senang  dan  antusias,  ini  bisa dilihat dari kegiatan diskusi yang aktif dan refleksi akhir pembelajaran, siswa merasa senang dan antusias terhadap materi yang disampaikan. Tugas yang  diberikan  juga  mampu  diselesaikan  dengan baik.

Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat ditentukan akan penguasaan guru terhadap media pembelajaran, metode, model dan langkah-langkah pada rencana pembelajaran yang sudah disusun.

Pembelajaran yang bisa diambil dari proses dan kegiatan yang sudah dilakukan adalah, guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam memilih strategi, metode, model (PBL) dan media pembelajaran untuk membuat  proses  belajar  mengajar  sesuai  dengan yang diharapkan dan dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun