Mohon tunggu...
handikabahtiar
handikabahtiar Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya memiliki hobi menonton film

Selanjutnya

Tutup

Politik

kampanye politik calon walikota bekasi dalam pilkada serentak tahun 2024 melalu new media

8 Januari 2025   19:37 Diperbarui: 8 Januari 2025   19:37 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pilkada Kota Bekasi Tahun 2024 merupakan salah satu momen krusial dalam perjalanan demokrasi di Indonesia, khususnya di tingkat daerah. Kota Bekasi, yang merupakan salah satu kota dengan pertumbuhan tercepat di Jawa Barat, menghadapi berbagai tantangan kompleks, mulai dari masalah infrastruktur, pelayanan publik, hingga isu sosial dan ekonomi yang memerlukan perhatian serius dari pemimpin yang visioner. Dalam konteks ini, pemilihan kepala daerah menjadi ajang bagi para calon untuk tidak hanya menawarkan visi dan misi mereka, tetapi juga untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam merespons kebutuhan dan aspirasi masyarakat yang beragam. Salah satu calon yang menarik perhatian publik adalah Tri Adhianto Tjahyono, yang telah dikenal sebagai sosok pemimpin yang inovatif dan responsif terhadap isu-isu yang dihadapi oleh masyarakat Kota Bekasi. Dengan pengalaman yang dimilikinya, Tri Adhianto berusaha untuk menciptakan perubahan yang positif melalui program-program yang dirancang untuk meningkatkan kualitas hidup warga.

Dalam era digital yang semakin mendominasi kehidupan sehari-hari, media dan new media telah menjadi alat yang sangat penting dalam kampanye politik. Fenomena ini tidak hanya mengubah cara calon berkomunikasi dengan pemilih, tetapi juga memengaruhi cara masyarakat memperoleh informasi dan membentuk opini. Media sosial, platform video, dan aplikasi komunikasi menjadi sarana strategis bagi calon kepala daerah untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan beragam, terutama generasi muda yang lebih aktif di dunia digital. Kampanye Tri Adhianto Tjahyono mencerminkan pemanfaatan teknologi informasi secara efektif, di mana ia tidak hanya mengandalkan metode konvensional seperti spanduk dan poster, tetapi juga menciptakan konten yang menarik dan relevan di berbagai platform digital. Dengan pendekatan yang inovatif ini, Tri Adhianto berusaha untuk membangun citra positif dan meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam proses pemilihan.

Melalui analisis kampanye Tri Adhianto Tjahyono, kita dapat memahami bagaimana penggunaan media dan new media berfungsi tidak hanya sebagai alat promosi, tetapi juga sebagai platform untuk membangun narasi yang kuat, menciptakan hubungan emosional dengan pemilih, serta memberikan ruang bagi masyarakat untuk berpartisipasi aktif. Pendekatan ini memungkinkan calon untuk memperoleh umpan balik secara real-time, sehingga dapat menyesuaikan strategi kampanye mereka sesuai dengan respons dan kebutuhan masyarakat. Selain itu, penting untuk mengeksplorasi dampak dari kampanye digital terhadap persepsi publik, tingkat partisipasi pemilih, serta bagaimana hal ini dapat memengaruhi hasil akhir Pilkada. Dalam konteks ini, kita perlu mempertimbangkan faktor-faktor seperti kecepatan penyebaran informasi, viralitas konten, dan kemampuan calon dalam memanfaatkan tren yang sedang berlangsung di media sosial.

Dengan memahami dinamika ini, kita dapat lebih menghargai peran teknologi dan komunikasi modern dalam membentuk proses demokrasi di tingkat lokal, serta tantangan dan peluang yang dihadapi oleh calon pemimpin dalam era yang semakin terhubung ini. Di samping itu, kajian ini juga bertujuan untuk memberikan wawasan yang lebih mendalam mengenai efektivitas strategi kampanye Tri Adhianto Tjahyono, serta implikasinya bagi masa depan politik di Kota Bekasi. Dengan demikian, analisis ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam memahami bagaimana calon pemimpin dapat memanfaatkan media dan new media untuk mencapai tujuan politik mereka, serta bagaimana masyarakat dapat berperan aktif dalam proses demokrasi melalui pemanfaatan teknologi informasi yang ada. Melalui pendekatan yang komprehensif ini, kita tidak hanya melihat kampanye sebagai serangkaian aktivitas promosi, tetapi juga sebagai proses interaksi sosial yang kompleks yang dapat memengaruhi arah kebijakan publik dan masa depan Kota Bekasi.

Kajian Literatur

Kajian literatur dalam konteks kampanye politik melalui media baru sangat penting untuk memahami bagaimana teknologi digital telah mengubah cara kandidat berinteraksi dengan pemilih. Dengan munculnya berbagai platform digital, komunikasi politik telah bertransformasi dari model tradisional menjadi lebih interaktif dan partisipatif. Dalam kajian ini, kita akan mendalami beberapa aspek penting terkait penggunaan media baru dalam kampanye politik, serta teori-teori yang mendasarinya.

1. Teori Komunikasi Politik

Teori komunikasi politik adalah landasan untuk memahami bagaimana informasi politik disampaikan dan diterima oleh publik. McNair (2011) menjelaskan bahwa komunikasi politik mencakup proses di mana individu dan kelompok berusaha mempengaruhi keputusan politik melalui penyampaian informasi. Dalam konteks kampanye politik, media baru memberikan calon pemimpin kemampuan untuk berkomunikasi langsung dengan pemilih, tanpa perantara. Hal ini memungkinkan kandidat untuk membangun narasi yang lebih personal dan relevan, serta untuk mengakses informasi yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan yang tepat.

2. Media Baru dan Partisipasi Publik

Penggunaan media baru dalam kampanye politik berpotensi besar untuk meningkatkan partisipasi publik. Dahlgren (2005) menekankan bahwa media baru menciptakan ruang bagi masyarakat untuk terlibat dalam diskusi politik dan menyuarakan pendapat mereka. Dalam Pilkada Kota Bekasi 2024, Tri Adhianto Tjahyono memanfaatkan platform seperti Instagram dan Facebook untuk menciptakan forum diskusi, di mana pemilih dapat berinteraksi langsung dengan kandidat. Dengan pendekatan ini, Tri Adhianto tidak hanya menyampaikan visi dan misinya, tetapi juga mendengarkan aspirasi dan keluhan masyarakat. Ini menciptakan rasa keterlibatan yang lebih kuat dan mendorong masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam proses demokrasi.

3. Interaktivitas dalam Media Sosial

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun