Mohon tunggu...
Handika Arisandy
Handika Arisandy Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Sarjana Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Satya Wacana, Kini melanjutkan pendidikan Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Jadilah seseorang yang berguna bagi orang lain, jangan pernah merugikan orang lain

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Platform Lebih "Hebat" daripada Badan Intelegen Negara

22 November 2019   16:35 Diperbarui: 22 November 2019   16:41 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mosco menyebutkan kerja sama CIA dengan Amazon memungkinkan CIA memperdalam dan memperluas operasi mata-mata secara digital dan melengkapi fasilitas yang dimiliki NSA (Sudibyo, 2019, p. 29). Data-data pengguna (cache) yang dimiliki oleh platform digital inilah yang dijadikan komodifikasi oleh perusahaan platform, memodifikasi sedemikian rupa sehingga menghasilkan sebuah data pengguna yang di jual kepada pengiklan sehingga menghasilkan ekonomi platform digital. (Sudibyo, 2019).

Ketika menggunakan internet kita mengirimkan data kepada platform lalu platform memprosesnya sehingga dapat menghasilkan data seperti apa yang kita mau, dengan Artificial Intelligence (AI) data pengguna dapat dilacak berdasarkan history atau kebiasaan yang dilakukan di dunia maya yang seolah-olah kita dibuat diawasi oleh platform media, kita diawasi bukan karena salah, kita diawasi bukan karena mencurigakan, kita diawasi bukan karena mengancam, akan tetapi kita diawasi karena data kita dapat menghasilkan ekonomi bagi platform digital yang kita gunakan (Sudibyo, 2019).

Bagaimana langkah kita orang Indonesia sebagai pengguna platform-platform yang berasal dari Amerika Serikat yang masih beranggapan bahwa Indonesia merupakan pasar yang menjanjikan karena jumlah penduduk yang banyak sehingga arus dominasi platform Amerika Serikat. Terbukti bahwa teori sistem dunia terbukti negara inti (Amerika Serikat) mendominasi negara semi peripheral (Indonesia) melalui teknologi (McPhail, 2006).

Indonesia belum sampai dalam tahap contra-flow melawan arus balik dari dominasi platform Amerika Serikat. Indonesia seharusnya bekerja sama dalam pemanfaatan digital ini tidak hanya sebagai konsumen saja, Indonesia harus terlibat secara aktif dalam forum internasional terkait isu globalisme. Warga negara Indonesia sebagai pengguna juga harus bijak dalam menggunakan media sosial dan dibekali literasi-literasi media sehingga kedepan-nya diharapkan dapat menghasilkan keuntungan dari adanya teknologi internet (Sudibyo, 2019). Tidak hanya meningkatkan ekonomi platform saja (menjual data pengguna), tetapi kita juga sebagai alat komodifikasi juga harus dapat memanfaatkan platform tersebut.

Referensi

Sudibyo, Agus. (2019) Jagat Digital Pembebasan dan Penguasaan. Jakarta : KPG (Kepustakaan Popular Gramedia).

McPhail, Thomas L. (2006). Global Communication Theories, Stakeholders, and Trends. United Kingdom: Blackwell Publishing

CNN diakses pada 8 November 2019

https://www.baktikominfo.id/ diakses pada 8 November 2019

Alinea  diakses pada 8 November 2019

Prasetyo Hoedi, & Sutopo Wahyudi (2018) INDUSTRI 4.0: TELAAH KLASIFIKASI ASPEK DAN ARAH PERKEMBANGAN RISET. Jurnal Teknik Industri, Vol. 13, No. 1, Januari 2018. November 8, 2019 https://www.researchgate.net/publication/325199732_INDUSTRI_40_TELAAH_KLASIFIKASI_ASPEK_DAN_ARAH_PERKEMBANGAN_RISET

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun