Pada pemilu tahun 2024 masyarakat Indonesia sangat antusias terhadap pemilihan presiden yang sekarang, ditambah para calon presiden dan calon wakil presiden berkampanye dengan membuat gambar baliho yang dibuat oleh kecerdasan ai.Dimana gambar tersebut membuat masyarakat kagum karena gambar tersebut beda dengan gambar baliho yang lain.Â
Disaat masyarakat sangat antusias terhadap pemilu ada aja oknum yang menyebarkan berita hoaks yang dapat menyebabkan masyarakat terpengaruh atas berita hoaks tersebut. Dalam Kominfo.co.id memberitakan tentang "Beredar sebuah foto yang memperlihatkan 3 tokoh diantaranya, Presiden Joko widodo, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Presiden Indonesia ke 4 Abdurrahman Wahid di media sosial Facebook. Dalam foto tersebut terdapat narasi" "PILPRES 2024 DIBATALKAN ditunda sampai 2029".Â
Setelah ditelusuri, Klaim yang menyebutkan bahwa Pilpres 2024 dibatalkan dan ditunda sampai 2029 adalah tidak benar. Faktanya, Dikutip dari CNN Indonesia Komisioner KPU, Ilham Saputra menyebut ada wacana yang sedang digodok pemerintah dan DPR RI untuk mengundur pilkada serentak tahun 2024 ke tahun 2027.
Dan ada lagi berita hoax pada pemilihan umum 2024 yaitu "Beredar sebuah video yang mengeklaim bahwa hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah disiapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Video tersebut disertai narasi "*INI DATA KPU HASIL PEMILU 2024* *Luar biasa, negeri ini memang sakti, pemungutan suara belum dilakukan, hasilnya sudah ditentukan?*".Faktanya, dilansir medcom.id, klaim yang menyebut bahwa hasil Pemilu 2024 sudah disiapkan oleh KPU adalah salah. Ketua KPU Hasyim Asy’ari menegaskan bahwa video viral tersebut tidak masuk akal dan mengada-ada. Sementara itu, Pemilu 2024 baru akan digelar pada Februari 2024 mendatang. Saat ini KPU masih melakukan sejumlah tahapan menuju Pemilu 2024.
Hoaks adalah informasi yang sesungguhnya tidak benar, tetapi dibuat seolah-olah benar adanya. Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) hoax diartikan sebagai berita yang bohong yang sangat merugikan penerimanya.
Menurut Septiaji Eko Nugroho Ketua Komunitas Masyarakat Indonesia Anti Fitnah, Septiaji Eko Nugroho menjelaskan bahwa hoaks adalah sebuah informasi yang direkayasa. Informasi tersebut dibuat untuk menutup-nutupi informasi yang sebenarnya. Selain itu, hoaks juga merupakan upaya untuk memutar balikan fakta. Fakta tersebut akan diganti dengan informasi-informasi yang meyakinkan tetapi tidak dapat diverifikasi kebenarannya.
Berita hoaks sangat merugikan bagi pembaca atau pendengar karena itu mereka dapat terpengaruh oleh sebuah berita yang tidak ada atau tidak benar, penyebab dari hoak yakni.
 1.Ketidakakuran atau ketidaksukaan dalam masyarakat
Contoh di suatu lingkungan ketika tetangganya tidak saling membantu atau menolong ketika ada tetangga yang membutuhkan atau bahkan saling tidak memperdulikan satu sama lain.
2.Menyusahkan atau bahkan menyakiti secara fisik orang yang tidak bersalah
Ketika orang yang tidak tahu akan hal yang diberitakan itu hoak maka orang itu akan terpengaruh terhadap berita tersebut, dan ketika berita tersebut menyangkut suatu organisasi atau sekelompok masyarakat yang akan menyebabkan seseorang yang membenci terhadap organisasi atau kelompokbtersebut bahkan bisa terjadi keributan yang berkaitan dengan fisik seperti berkelahi, tawuran antar kelompok.
Maka dari itu untuk dapat membedakan berita hoaks dan berita benar, kita harus mengetahui cara untuk menangkal terjadinya hoaks diantaranya yaitu periksa faktanya dengan mencari di berbagai sumber media berita atau mengikuti grup diskusi Indonesia Hoaks Buster atau Forum Anti Fitnah Hasut dan Hoaks ( FAFHH ), atau melakukan riset dari beberapa sumber media Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H