Oke, Boomer. Silakan saja jika ingin nyinyir, membully, dan menertawakan Milan. Mumpung masih sempat. Kita boleh saja menganggap Milan sebagai lelucon di semua kompetisi yang diikutinya saat ini. Namun tidak pada keputusan mereka dalam membuat akun TikTok. Sebab kita harus tahu, bahwa TikTok adalah platform sosial media yang paling tinggi pertumbuhannya saat ini.
Kepopuleran TikTok bahkan sudah melampaui Instagram dan Twitter di Google Playstore. Bahkan di linimasa Instagram maupun Twitter, sering kita temukan konten-konten video, yang pada awalnya dibuat dari platform TikTok.
Langkah AC Milan terjun ke TikTok menjadi sesuatu hal yang sangat menarik. Mengingat mereka adalah sebuah klub sepakbola, bukan sekumpulan girlband bercelana gemes, berpaha mulus, serta berbodi langsing, yang bisa sangat enak dilihat kalau sedang joget-joget.
AC Milan adalah salah satu klub besar Eropa, yang punya gelar seabrek, serta sejarah yang mentereng. Jadi buat apa mereka "TikTok-an"?
Oke, Boomer. Sekadar informasi, bahwa dari ratusan juta pengguna aktif TikTok saat ini, sekira 67% di antaranya adalah remaja 17-24 tahun yang sedang unyu-unyunya. Mereka adalah gabungan dari sisa-sisa Milenial yang menolak tua, serta cikal bakal Gen-Z, yang bahkan tidak tahu sama sekali, AC Milan itu nama minuman, atau sejenis umbi-umbian?
Iya, saya berlebihan. Namun kira-kira penggambarannya seperti itu. Anak ABG jaman sekarang memang lebih mengenal Liverpool, Real Madrid, atau Barcelona. Sementara Milan? Mungkin hanya orang tuanya saja yang kenal. Dan keputusan Milan untuk "TikTok-an", adalah langkah brilian memperkenalkan diri kepada pasar mereka yang baru, para anak muda.
Saya tidak tahu bagaimana nantinya Milan akan mengemas konten-kontennya di TikTok, saya pun tidak bisa membayangkan, jika nantinya Zlatan Ibrahimovic akan berduet dengan Suso, atau Piatek, melakukan joget "nyiha-nyiha", diiringi lagu "Entah Apa yang Merasukimu" versi koplo. Pasti akan kocak sekali.
Hari ini AC Milan sudah mulai menjemput bolanya terlebih dulu. Maka tak usah heran, jika besok atau lusa, mereka sudah pandai menggiring bolanya, atau memainkan satu-dua atraksi dengan bola tersebut.
Klub-klub bermental "Boomer" macam Juventus, yang mengelola akun sosial medianya saja "kaku banget" kaya kanebo kering, mana ngerti soal beginian? Yang penting sudah punya Cristiano Ronaldo, rutin main di Liga Champions, maka beres! Hellaaaaw, mau sampai kapan?Â
Sekali lagi, kita boleh saja menertawakan AC Milan yang mengikuti jejak Bowo Alpenliebe main TikTok. Silakan. Tapi saya mengingatkan satu hal, bahwa tidak ada hal lain, yang lebih pahit untuk dikecap, selain saat kita menjilat ludah kita sendiri.
Terlebih, ketika tim-tim yang kita sayangi nanti, mengikuti jejak Milan, ikut-ikutan main TikTok.