Mohon tunggu...
Handayani Tyas
Handayani Tyas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi Menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pengaruh Kurangnya Konsumsi Asam Folat Bagi Ibu Hamil

4 April 2024   08:29 Diperbarui: 4 April 2024   08:33 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehamilan mengacu pada suatu keadaan di mana seorang wanita mengandung janin selama sembilan bulan atau lebih. Untuk mempersiapkan program kehamilan ini, sebaiknya ibu  memperbaiki pola hidup terutama dengan mengonsumsi makanan  sehat dan bergizi.

Saat ini, banyak bayi baru lahir dan janin mengalami cacat. Menurut Mangunsong 1998, cacat adalah adanya gangguan fungsi akibat hilangnya/kelainan suatu bagian/organ tubuh seseorang atau keterbatasan fungsi yang dapat diukur/diamati secara obyektif. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kelainan ini antara lain ketidakmampuan ibu dalam memenuhi kebutuhan ibu selama hamil serta aspek pengetahuan dan sikap. Di Indonesia, Departemen Kesehatan telah mengakui terjadinya kelainan pada janin dan ibu hamil. Hal ini dikarenakan sekitar 24-60% ibu hamil tidak menyadari bahwa makanan yang dikonsumsinya rendah asam folat. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi ibu hamil untuk mengonsumsi makanan seimbang dan bergizi  kaya asam folat serta mengonsumsi tablet suplemen asam folat sebelum dan selama kehamilan (Arisman, 2009).

Asam folat merupakan vitamin B dan sangat penting selama kehamilan, terutama pada 12 minggu pertama kehamilan. Ketika tubuh bayi  dibentuk untuk mencegah cacat pada tabung saraf yang sedang berkembang. Menurut National March of Dimes  1995 -- 2001, asam folat dapat mencegah hingga 70% cacat lahir berupa cacat tabung saraf (NTD) pada bayi. NTD adalah penyakit bawaan pada otak, tengkorak, dan sumsum tulang belakang yang disebabkan oleh cacat pembentukan saluran saraf pusat selama organogenesis, terutama pada awal kehamilan, terutama pada hari ke-28 setelah pembuahan.

Menurut National Research Council, kebutuhan normal asam folat orang dewasa adalah 400 mcg. Kebutuhan minimum harian adalah sekitar 50 mcg, namun wanita disarankan untuk mengonsumsi hingga 400 mcg per hari. Jumlah tersebut mampu mencegah risiko NTD sebesar 50-70%. Kebutuhan ini  meningkat setidaknya 100 mcg per hari selama kehamilan dan menyusui, namun dianjurkan untuk mengonsumsi 600 hingga 800 mcg per hari,  atau 50% lebih banyak dibandingkan wanita  tidak hamil. Wanita hamil dan menyusui sebaiknya meningkatkan asupan asam folat melalui makanan yang diperkaya atau suplemen asam folat. Makanan yang umumnya mengandung asam folat antara lain hati ayam, hati sapi, daging merah, telur, kacang polong, dan sayuran berdaun hijau (seperti bayam dan brokoli).

Kurangnya konsumsi asam folat biasanya terjadi pada masyarakat yang memiliki sedikit pengetahuan serta sikap, dan  tidak  mengetahui sumber makanan yang kaya asam folat. Kekurangan asam folat ini dapat menyebabkan perkembangan sistem saraf utama terganggu pada janin, seperti  Spina bifida yaitu adanya celah pada tulang belakang sehingga tidak bisa tertutup sempurna akibat beberapa tulang yang gagal bertaut. Anensefali yaitu tidak sempurnanya pertumbuhan tengkorak kepala dan otak. Encephalocele yaitu adanya tonjolan di belakang kepala  jenis penyakit ini Yang sering mengakibatkan kematian pada saat bayi baru lahir.

Selain itu kekurangan asam folat juga dapat mengakibatkan kelainan pada sistem horinon (pada anak perempuan, misalnya pada saat usia remaja-dewasa tidak mengalami menstruasi) dan perkembangan pusat kecerdasan (gangguan belajar). Selain itu, juga berakibat pada sistem motorik (mengalami lumpuh, tidak bisa berjalan tegak), tidak ada kontrol untuk buang air besar maupun kecil serta adanya gangguan jantung. Pada ibu hamil asam folat berperan penting dalam pembentukan sel darah merah, apabila konsumsi asam folat tidak adekuat maka akan mengalami anemia megaloblastic.

Untuk meminimalisir kekurangan asam folat pada ibu hamil, dapat dilakukan dengan edukasi tentang sumber dan pengolahan asam folat dengan memberikan brosur atau selebaran yang dapat dibawa pulang oleh audiens sehingga dapat dibaca kapanpun dan menjadi panduan konsumsi asam folat dalam membuat menu makanan. Kemudian dapat dilakukan dengan membuat sebuah daftar kuesioner untuk diisi oleh ibu hamil, hal tersebut bertujuan untuk mengetahui food recall dan food frequency.

Kecukupan asupan nutrisi selama kehamilan merupakan hal yang penting dan harus terpenuhi, terutama asupan makronutrien dan mikronutrien  yang tinggi, sehingga dapat membantu memenuhi kebutuhan tambahan nutrisi selama kehamilan. Pasokan asam folat tidak hanya membantu perkembangan otak janin sejak masih dalam kandungan, tetapi juga merupakan kunci  pertumbuhan fungsi otak yang sehat selama kehamilan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun