Mohon tunggu...
E HandayaniTyas
E HandayaniTyas Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

BIODATA: E. Handayani Tyas, pendidikan Sarjana Hukum UKSW Salatiga, Magister Pendidikan UKI Jakarta, Doktor Manajemen Pendidikan UNJ Jakarta. Saat ini menjadi dosen tetap pada Magister Pendidikan Program Pasca Sarjana Universitas Kristen Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Korupsi Itu "Virus"

19 Agustus 2023   22:31 Diperbarui: 19 Agustus 2023   22:31 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

 Lalu bagaimana mencegahnya? Kata orang, terlebih baik mencegah daripada mengobati apalagi kalau sudah kronis, ibarat virus tadi sudah menggerogoti manusia. Walaupun ada kewajiban melaporkan harta pribadi bagi pemegang kekuasaan dan fungsi publik namun, sifat manusia serakah masih banyak yang tidak melaporkannya dengan jujur.

Apa Itu KKN?

Orang mengetahuinya KKN adalah singkatan dari Korupsi -- Kolusi -- Nepotisme. Secara singkat: Korupsi adalah penggelapan atau penyelewengan harta milik perusahaan ataupun milik negara untuk kepentingan diri sendiri (pribadi) maupun untuk kepentingan orang lain. 

Kolusi adalah permufakatan atau kerja sama secara melawan hukum antar-penyelenggara negara atau antara penyelenggara negara dan pihak lain yang merugikan orang lain, masyarakat dan atau negara. 

Sedangkan Nepotisme adalah setiap perbuatan penyelenggara negara secara melawan hukum yang menguntungkan kepentingan keluarganya dan atau kroninya di atas kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.

Ketiga-tiganya sungguh merupakan perbuatan yang sangat-sangat tidak baik, ibarat virus perbuatan korupsi-kolusi dan nepotisme itu melawan hukum dan patut diberi sanksi yang berat supaya kapok. 

Biar orang berpikir berkali-kali kalau hendak melakukan perbuatan curang, karena setiap perbuatan curang itu pasti merugikan banyak pihak. Virus itu kecil, hanya dapat dilihat dengan microskop tapi dampaknya hebat jika masuk ke tubuh manusia. Begitu juga hal nya dengan virus korupsi, jangan sekali-kali dibiarkan, fatal akibatnya!

Ingin kaya itu boleh namun kaya raya bukanlah jaminan hidup terhormat, akan tetapi jujur -- sopan -- murah hati dan bisa menghargai sesama itu adalah kunci hidup terhormat. Ingat, ada tiga kekuatan besar menguasai dunia, yaitu: (1) 'Kebodohan'; (2) Ketakutan; (3) Keserakahan. Virus korupsi berawal dari keserakahan manusia untuk menumpuk hartanya yang diperoleh dari kejahatan. Berbagai cara menjadi kaya namun tidak harus dengan korupsi!

Jakarta, 19 Agustus 2023

Salam penulis: E. Handayani Tyas, dosen Univ. Kristen Indonesia; tyasyes@gmail.com

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun