Mohon tunggu...
E HandayaniTyas
E HandayaniTyas Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

BIODATA: E. Handayani Tyas, pendidikan Sarjana Hukum UKSW Salatiga, Magister Pendidikan UKI Jakarta, Doktor Manajemen Pendidikan UNJ Jakarta. Saat ini menjadi dosen tetap pada Magister Pendidikan Program Pasca Sarjana Universitas Kristen Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Bertindak Kredibel dan Akuntabel, Jangan Muka Tebel

15 Agustus 2023   11:25 Diperbarui: 26 Agustus 2023   20:00 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Peringatan hari Anti-korupsi Sedunia di Jalan Slamet Riyadi Solo, Jawa Tengah, Minggu (8/12/2019). (Foto: KOMPAS.com/LABIB ZAMANI) 

Pendidikan Anti Korupsi itu harus diperluas supaya melahirkan generasi masa depan yang anti korupsi, demi kokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang sudah berumur 78 tahun ini. 

Korupsi itu perbuatan keji, karenanya kita sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) harus berani bertindak tegas dan adil, tidak tebang pilih. 

Sebagai negara hukum maka hukum jangan sampai 'tajam ke bawah dan tumpul ke atas'. Semua WNI hendaknya terpanggil dan siap bekerja keras dan bekerja cerdas dengan menerapkan prinsip transparansi, kredibel dan akuntabel.

Bahwa sesungguhnya tidak ada yang namanya korupsi itu sudah membudaya di tanah air, karena korupsi itu bukan budaya. 

Jangan sampai dirusak cara pikir masyarakat dengan mengatakan korupsi sudah membudaya di Indonesia atau sudah mendarah daging. 

Kalau sadar bahwa kejujuran itu masih menempati urutan pertama dan utama, maka jangan sekali-kali ikut-ikutan berperilaku koruptif. 

Koruptor itu seolah kebal hukum padahal mereka itulah yang penulis maksudkan sebagai sosok yang bermuka tebel (tebal) artinya tidak tahu malu.

Melalui Pendidikan Anti Korupsi dimaksudkan sebagai salah satu bentuk upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi yang diselenggarakan melalui pendidikan mulai dari tingkat yang paling dasar sampai ke pendidikan tinggi dan menyeluruh. 

Dari Sabang sampai Merauke dan dari Miangas sampai Pulau Rote, baik berupa pendidikan formal maupun pendidikan non formal. 

Target utama Pendidikan Anti Korupsi adalah memperkenalkan fenomena korupsi yang mencakup kriteria, penyebab dan akibat-akibat yang ditimbulkannya, meningkatkan sikap intoleran terhadap tindakan korupsi, menunjukkan berbagai kemungkinan usaha-usaha melawan korupsi, serta berkontribusi untuk memahami dan membasminya.

Mewujudkan nilai-nilai dan kapasitas untuk menentang korupsi di kalangan generasi muda dan meyakinkan kepada mereka bahwa korupsi itu adalah kejahatan luar biasa sehingga harus diberantas sampai ke akar-akarnya. Menolak sesat pikir yang sangat membahayakan generasi muda penerus cita-cita bangsa. 

Para pendidik Pendidikan Anti Korupsi harus konsisten membangun sistem yang menutup rapat-rapat peluang terjadinya tindak pidana korupsi. 

Sebagai kunci utama mencetak generasi muda yang kredibel dan akuntabel, maka akuntabilitasnya harus dapat diukur dan dipertanggungjawabkan.

Prinsip akuntabilitas dalam kelembagaan membutuhkan kejujuran dari setiap individu yang bekerja di dalamnya. Untuk lebih tepatnya, akuntabilitas dapat terjadi jika ada kesesuaian antara peraturan atau prosedur yang ditetapkan dengan moral atau nilai kejujuran dari setiap individu yang terkait. 

Kejujuran sebagai sebuah nilai yang sangat berpengaruh kepada perilaku seseorang adalah salah satu pokok bahasan yang perlu diajarkan di mana saja, kapan saja dan kepada siapa saja. 

Masa depan Indonesia ada di pundak generasi yang bebas dari korupsi menuju ke Indonesia Emas tahun 2045.

Pendidikan Anti Korupsi dinilai dan diharapkan menjadi salah satu strategi pemberantasan korupsi dalam membangun karakter generasi muda. 

Bertindak kredibel dan akuntabel itu adalah suatu keharusan yang tidak boleh ditawar-tawar lagi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Kredibel adalah perihal dapat dipercaya, sedangkan Akuntabel  adalah suatu prinsip bisnis yang mengajarkan mengenai transparansi kinerja serta pertanggungjawaban seseorang atas tugas maupun kewajibannya.

Generasi muda harus benar-benar bisa membentengi dirinya sendiri agar tidak berperilaku koruptif yang sangat memalukan dengan cara mendisiplinkan diri, selalu berkata jujur baik untuk urusan-urusan kecil terlebih ketika menghadapi urusan besar yang sangat mungkin menggiurkan dan menggoda. 

Buang jauh-jauh sikap tamak, ingin cepat kaya dan menghalalkan segala cara. Ujungnya pasti akan bermuara sengsara karena seluruh asetnya disita oleh negara, dipermalukan dan siapa tahu segera diberlakukan hukuman mati di negeri ini.

Cara Mengenalkan Pendidikan Anti Korupsi

Bertindak kredibel dan akuntabel itu tidaklah sulit, apabila semua orang mau:

  • Belajar  dan  berperilaku untuk menaruh kepedulian kepada orang lain
  • Belajar dan berperilaku untuk menyukai kerja keras dan kerja cerdas
  • Belajar dan berperilaku untuk bersikap jujur (tidak curang)
  • Belajar dan berperilaku untuk hidup hemat, tidak boros dan tidak 'lapar mata'
  • Belajar dan bertindak disiplin dan bertanggungjawab
  • Belajar dan bertindak mandiri, rajin, tekun dan amanah

Melalui Pendidikan Anti Korupsi, ke tiga ranah pendidikan akan terpenuhi aspek kredibel dan akuntabelnya karena ditinjau dari fungsi kognitif.

Itu akan menambah pengetahuan dan wawasan mengenai korupsi dan dampak massif yang ditimbulkan; dari fungsi afektif, akan membentuk moral dan karakter anti korupsi setiap peserta didik dengan cara menanamkam nilai-nilai anti korupsi.

Kemudian menerapkannya ke dalam pola laku kehidupan sehari-hari; sedangkan dari fungsi psikomotorik, diharapkan timbulnya kesadaran moral baik untuk melawan berbagai bentuk praktik korupsi yang ada di lingkungan sekitar.

Oleh karena itu, bangkit dan lawan korupsi karena korupsi merusak seluruh tatanan pemerintahan dan sendi-sendi kehidupan berbangsa/bernegara. 

'Bangsa yang bahagia adalah bangsa yang bebas korupsi'. Mari segera buang jauh-jauh sifat muka tebel dan jadilah manusia yang kredibel dan akuntabel --pasti bisa!

Jakarta, 15 Agustus 2023

Salam penulis,
E. Handayani Tyas, dosen Universitas Kristen Indonesia;tyasyes@gmail.com

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun