Siapa sih yang nggak kepingin kaya, karena  dengan kaya itu orang bisa membeli apa saja yang ia mau, ia bisa pergi kemana saja kalau perlu keliling dunia, hartanya dapat dinikmati sampai tujuh turunan.Â
Penulis tergerak untuk membahas topik yang satu ini karena mengamati berita khususnya TV, orang yang hidup bermewah-mewah dan bergelimang hartanya berujung dengan borgol di tangan lengkap dengan rompi orange bergaris hitam dengan muka tertunduk dan dikelilingi petugas pengamanan serta dikerumuni banyak orang.
Padahal mereka itu bukan orang minim pendidikan, bergelar cukup dan bahkan ada yang sehari-harinya bekerja di lingkungan kampus, justru dialah pimpinan tertinggi di institusi itu yaitu ex Rektor Universitas Lampung.Â
Yang bersangkutan terbukti  bersalah  menerima suap terkait Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) di Fakultas Kedokteran Unila.Â
Miris hati penulis dibuatnya, gara-gara menerima gratifikasi Rp. 6,9 miliar, akhirnya divonis 10 tahun penjara dalam sidang putusan di Pengadilan Tipikor Tanjung Karang Lampung. Dikurangi masa tahanan yang telah dijalani dan denda sebesar Rp. 400 juta subsider empat bulan kurungan.
Rekan-rekan sekerja-ku para akademisi yang terhormat dan anak-anak ku mahasiswa, kalau Anda mau menjadi pendidik profesional bekerjalah dengan jujur dan rajin, penuh dedikasi dan berintegritas.Â
Demikian juga kepada seluruh mahasiswa di manapun Anda menempuh studi dan di fakultas apapun yang Anda pilih hanya satu kata kuncinya, yakni belajar.Â
Hal ini mengingatkan penulis kepada sosok yang penulis kagumi, Tony Blair, Perdana Menteri Inggris tahun 1997 -- 2007 yang disetiap pidatonya selalu mengingatkan akan pentingnya belajar: 'education -- education -- education!
Manusia itu belajar sejak ia berada dalam kandungan ibunya dan berlangsung terus sepanjang hayat, (lifelong learning), begitu juga halnya dengan bekerja boleh-boleh saja mengumpulkan dan menumpuk harta, asal dilakukan dengan jujur dan benar.Â
Jangan ikut-ikutan yang salah, seperti misalnya ada sementara orang yang berpendapat bahwa yang 'haram' saja enak kok apalagi yang 'halal' artinya memperoleh rejeki secara melanggar hukum itu asyik dan cepat kaya tanpa harus bersusah-payah atau berlelah-lelah, mengapa harus berjerih lelah lalu kapan kayanya?